Merdeka.com - Harga telur di Papua dibanderol dengan harga Rp42.000 per Kilogram (Kg). Harga tersebut jauh diatas rata-rata harga telur nasional yang dijual dengan harga Rp23.000 per Kg. Data tersebut dikutip dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN).

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, kenaikan harga telur di Papua harus segera diselesaikan sebelum Natal dan Tahun Baru. Karena pada saat Natal biasanya permintaan telur naik tinggi.

"Ini kan masih ada dua bulan efektif, harusnya bisa optimalkan pengendalian harga telur," kata Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (8/10).

Problem naiknya harga telur di Papua sebesar 12 persen per 8 Oktober 2021 dibandingkan bulan sebelumnya perlu menjadi atensi pemerintah pusat. Mengingat, saat ini di sejumlah daerah terdapat kelebihan pasokan.

"Solusinya bisa kerja sama dengan pemerintah daerah lain yang menjadi daerah pemasok telur, baik dari daerah Sulawesi Selatan misalnya sampai ke Blitar, Jawa Timur," jelasnya.

Bhima mengatakan, kerja sama mengamankan stok pangan antar daerah ini menjadi jalan keluar yang efektif. Gubernur ataupun perangkat daerah yang mengurus pangan di Papua bisa menghubungi langsung pemda yang memiliki stok telur surplus.

Strategi berikutnya adalah operasi pasar langsung dengan cara pemda membeli telur dari daerah pemasok di luar Papua, kemudian telur dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga yang lebih rendah.

"Operasi pasar memang sifatnya temporer, tapi bisa menjadi shock therapy bagi spekulan telur agar menurunkan harga, sekaligus membanjiri pasar di Papua dengan pasokan telur," tandasnya.