Pemerintah Diminta Bantuk Roadmap Tangani Virus Corona
Merdeka.com - Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) Mulyadi menilai pemerintah terkesan menyepelekan dalam penanganan pandemi Covid-19. Padahal sejak awal pemerintah sudah diingatkan agar segera merespon penyebaran virus dengan dua konsentrasi pada penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonomi.
Akibat dari ketidaksiapan pemerintah akhirnya terjadi gelombang capital outflow di pasar modal. Bahkan nilai tukar Rupiah juga sempat alami koreksi dan harga bahan pokok bergerak naik.
"Ini akibat mulai goyahnya tingkat kepercayaan pasar karena lambatnya respon pemerintah menghadapi penyebaran Covid-19," kata Mulyadi di Jakarta, Rabu (27/5).
Dia mengatakan, saat ini kebijakan pemerintah bukan saja harus menyelamatkan nyawa dan kesehatan masyarakat, melainkan juga dampak sosial ekonomi sebagai gelombang lanjutan yang harus jadi perhatian pemerintah. "Zona merah pandemi di beberapa wilayah sudah mengakibatkan zona merah ekonomi di hampir seluruh wilayah," imbuhnya.
Dia menilai, pemerintah harus memiliki roadmap baru sebagai respon terhadap dua konsentrasi tadi, penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekokomi. Di sisi lain, Pemerintah melalui Gugus Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan juga harus diapresiasi karena sudah luar biasa menjadi garda terdepan bersama tim medis menangani pandemi tersebut.
Menurutnya, penyelamatan korban Covid-19 dan upaya mengurangi penyebaran virus tersebut, berarti pula menyelamatkan sosial ekonomi di dalam negeri. Sementara pemerintah yang sudah mendapatkan payung hukum dengan disahkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 menjadi UU, harus lebih fokus merealokasi anggaran dan program di setiap kementerian.
"Realokasi dan refocusing harus mengedepankan prinsip efisiensi dan efektifitas dalam setiap kebijakan anggaran, termasuk tentunya menetapkan program prioritas anggaran serta harus bisa dipertanggungjawabkan. Skala prioritas tentu yang terkait penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonomi masyarakat, sehingga pada akhirnya bisa menyelamatkan masyarakat," kata politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Terakhir, dia meminta agat semua anak bangsa terus berikhtiar dan berdoa agar bencana nasional ini bisa dilewati dan diatasi dengan tetap mengedepankan gotong royong dan saling percaya di antara pemangku kepentingan.
"Khusus tim medis, kita tetap beri penghargaan tertinggi sebagai pahlawan kemanusiaan yang akan tercatat sepanjang sejarah kehidupan bangsa," tutup legislator dapil Jawa Barat V tersebut.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca Selengkapnya