Pemerintah Diingatkan Waspada Ancaman Inflasi 5 Persen di 2021, Ini Pemicunya
Merdeka.com - Ekonom Indef, Bhima Yudistira mengingatkan pemerintah untuk tetap berhati-hati meskipun di masa pandemi ini angka inflasi terjaga di angka sekitar 1 persen. Namun, pemerintah tidak boleh lupa kebijakan berbagi beban atau burden sharing yang dilakukan Bank Indonesia.
Kebijakan Bank Indonesia ini dinilai bisa mengancam inflasi tahun 2021. Sebab, adanya kenaikan uang yang beredar di saat permintaan sedang rendah. Kondisi ini bisa meningkatkan inflasi di atas 3 persen, bahkan bisa mencapai 5 persen.
"Jadi ini yang juga bisa meningkatkan inflasi di atas 3 persen, maka inflasi bisa mencapai angka 5 persen," kata Bhima saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat, (14/8).
Bhima menilai, pemerintah masih kurang maksimal dalam mengambil keputusan dengan sudut pandang krisis. Sebab optimisme pemerintah masih terlalu menawarkan jargon-jargon selaiknya mengumbar janji kampanye.
Padahal, saat ini bukan lagi waktunya bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret dengan indikator yang terukur. "Sekarang yang dibutuhkan adalah langkah-langkah konkret indikator yang lebih terukur," kata dia.
Belum Ada Keseriusan Pemerintah
Dia juga melihat belum ada keseriusan pemerintah dalam memberikan dukungan beberapa sektor yang membutuhkan dana tambahan di masa pandemi.
"Biaya pendidikan masih 20 persen saja padahal sekarang banyak siswa yang kesulitan akses internet kuota mahal, itu nggak ada tuh kepedulian ke sana," tutur dia.
Begitu juga dengan pendidikan UMKM yang belum ada rencana memberikan subsidi untuk internet. Hal ini juga belum disentuh oleh pemerintah.
"Banyak hal yang belum disentuh sih saya kira di dalam pidato pidato Pak Presiden hari ini," katanya mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaMendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca Selengkapnya