Pemerintah dan DPR jangan buat kebijakan tak realistis di APBN 2016

Merdeka.com - Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 diminta perlu realistis. Hal itu dilakukan agar tidak melakukan langkah sama laiknya penganggaran 2015.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mendesak pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus detail membahas masalah ini. Sikap tersebut sebaiknya juga dilakukan dalam membuat keputusan tiap kebijakan di tahun depan.

"Pembahasan APBN 2016 harus hati-hati dan realistis. Kebijakan juga harus realistis," kata Enny di Jakarta, Sabtu (29/8).

Menurut dia, pasar global bakal membaca APBN 2016, sehingga diperlukan strategi menarik guna meningkatkan investasi. Pihaknya mengakui masih terdapat beberapa kebijakan yang belum tepat.

"Kalau hanya indah di wacana maka itu tidak akan mengembalikan tingkat confidence," ujarnya.

Kebijakan itu, lanjut Enny, diperlukan adanya restrukturisasi pajak dari Kementerian Keuangan. Langkah tersebut dipercaya bakal kembalikan daya beli masyarakat.

"Kalau tingkat pajaknya diturunkan akan jadi relaksasi fiskal dan mendorong daya beli," terangnya.