Pemerintah China Tolak Rencana Produksi Apple Dilanjutkan
Merdeka.com - Pemerintah China menolak rencana pemasok Apple, Foxconn untuk melanjutkan produksi pada hari Senin (10/2) dikarenakan kekhawatiran atas penyebaran virus corona. Diketahui, korban dunia akibat virus ini telah mencapai 720 orang.
Dikutip dari Reuters, menurut para ahli kesehatan masyarakat yang telah melakukan inspeksi ke pabrik-pabrik Foxconn di selatan kota Shenzhen, pabrik Foxconn memiliki risiko tinggi infeksi virus corona, sehingga perusahaan tersebut diminta untuk tidak memulai kembali produksi.
Pabrik iPhone, Foxconn, juga membatalkan rencana untuk memulai kembali beroperasi di pusat kota Zhengzhou, besok. Foxconn Taiwan mengatakan, jadwal operasi untuk pabriknya di China akan mengikuti rekomendasi pemerintah setempat.
"Kami belum menerima permintaan apa pun dari pelanggan kami tentang perlunya melanjutkan produksi lebih awal (dari rekomendasi pemerintah daerah)," kata perusahaan tersebut, Minggu (9/2).
Foxconn diperkirakan akan menghadapi dampak besar dalam produksi dan pengiriman ke pelanggan, termasuk Apple akan menghadapi gangguan jika pabrik di China berhenti beroperasi hingga lebih dari dua pekan.
Korban Meninggal di China Jadi 636 Orang
Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan jumlah korban jiwa karena virus corona di China telah meningkat menjadi 636 orang, yaitu bertambah 73 orang dari satu hari sebelumnya. Sebanyak 3.143 orang lagi positif terinfeksi virus. Sehingga, total pengidap corona sejauh ini di negara itu berjumlah 31.161 orang.
Dikutip Reuters, Provinsi Hubei di China melaporkan ada 69 kematian sehingga menambah jumlah total korban jiwa di seluruh China melebihi angka 600 seperti dilaporkan oleh televisi negara.
Provinsi yang beribu kota Wuhan itu juga melaporkan hampir 2.500 orang lagi tertular virus corona. Sehingga jumlah keseluruhan di China melebihi 30.000 orang bunyi laporan tersebut. Dua kematian di luar China telah dilaporkan terjadi di Hong Kong dan Filipina. Dilansir Antara, Jumat (7/2).
Ketidakpastian soal penularan virus tersebut telah mendorong negara-negara melakukan karantina terhadap ratusan orang serta menghentikan perjalanan dari dan ke China.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah tawarkan insentif menarik untuk Apple agar mau berinvestasi di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaNamun detilnya bagaimana, Ketua Umum Projo ini meminta publik menunggu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menawarkan CEO Apple, Tim Cook untuk ikut berinvestasi dan mengembangkan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca SelengkapnyaPertemuan keduanya didampingi oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca Selengkapnya