Pemerintah Catat 56,2 Juta Penduduk Tidak Bekerja Akibat Pandemi
Merdeka.com - Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan, dampak pandemi membuat sektor ketenagakerjaan mengalami disrupsi yang luar biasa. Saat ini ada 56,2 juta penduduk Indonesia yang tidak bekerja karena pandemi Covid-19.
Pemerintah mencatat ada 14,28 persen atau 29,12 juta orang dari 203 juta angkatan kerja terdampak disrupsi kerja. Kemudian, 5 juta lebih orang yang saat ini menjadi pengangguran, tidak bekerja sementara dan menjadi bukan angkatan kerja. Lalu lebih dari 24 juta orang mengalami pengurangan jam kerja.
"Saat ini terdapat 56,2 juta orang yang tidak bekerja. Saya kira ini dampak yang luar biasa untuk sektor ketenagakerjaan," kata Susiwijono, Jumat (4/12).
Selain itu, jumlah pengangguran di Indonesia juga naik 2,67 juta orang. Sehingga total pengangguran yang ada saat ini mencapai 9,77 juta orang.
Sementara itu, jumlah pekerja paruh waktu yang ada di Indonesia saat ini lebih dari 3 juta orang. Sedangkan jumlah orang yang setengah menganggur lebih dari 13 juta orang. Sehingga jika dijumlahkan menjadi 56,2 juta orang yang tidak bekerja.
Susi mengatakan, kondisi ini menjadi tantangan yang harus dihadapi Indonesia dari sektor ketenagakerjaan. Maka, untuk menyelesaikan masalah ini pemerintah mendorong dengan pemberlakukan Undang-Undang Cipta Kerja.
"Memang perlu terobosan besar yang dalam menyelesaikan tantangan yang kita hadapi bersama," kata dia.
Lewat pemberlakuan undang-undang sapujagat ini diharapkan bisa menyelesaikan tantangan yang ada. Penyederhanaan regulasi yang diberikan bisa memberikan perlindungan bagi UMKM, koperasi dan pembukaan lapangan kerja lewat terbukanya ruang penerimaan investasi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnya