Pemerintah Bakal Serap Garam Lokal 1,5 Juta Ton Tahun Ini
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah tahun ini akan menyerap garam rakyat sekitar 1,5 juta ton. Dia memastikan kualitas garam tersebut sesuai dengan kebutuhan industri.
"Iya, tahun kemarin 1,1 juta, target tahun ini dinaikkan ke 1,5 juta ton. (Bagaimana kualitasnya?) Kualitasnya optimis, optimis," ujar Menko Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/3).
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, saat ini harga garam dalam negeri tengah jatuh, sehingga harus dicarikan jalan keluar agar petani garam tidak menderita kerugian besar.
"Ini yang kita jaga, ini memang harus ada jalan keluar, harga garam yang jatuh ini juga kan akibatnya karena tingginya harga angkut karena jalannya tidak ada, ini harus dicari jalan keluar," jelasnya.
Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing garam, KKP menerapkan pola biomembran, yakni selaput yang fungsinya memisahkan air laut dengan tanah sehingga diperoleh garam murni. Namun, teknik ini membutuhkan banyak plastik. Di sisi lain, hasil panen juga membutuhkan gudang penyimpanan.
"Terus kualitas, kami juga sudah membuat bagaimana kualitas garam kita itu meningkat dengan pola biomembran. Lalu ada masukan lain, biomembran kan ada plastiknya, oke kita cari jalan lain, termasuk pengadaan-pengadaan gudang bagi masyarakat tambak garam kita," jelasnya.
Industri Siap Serap Garam Rakyat
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, sektor industri siap menyerap garam yang dihasilkan oleh petani lokal. Menurutnya, pemakaian garam lokal untuk industri tersebut memang sudah dilaksanakan sejak tahun lalu.
"Jadi kami sangat menyambut baik karena itu sebenarnya bukan hal baru, dari tahun 2019 (1,1 juta ton), Kementerian Perindustrian sudah memfasilitasi pertemuan antara industri pengguna garam dan petani garam, di kantor kami bahkan, sudah ada MoU yang mewajibkan industri membeli dari petani garam," jelasnya.
Dia menjelaskan, dalam rangka memasok garam untuk kebutuhan industri memang diperlukan kriteria kualitas yang memadai. Salah satunya kandungan asam klorida atau HCl dalam garam yang dihasilkan.
"Kita perlu mengetahui bahwa substitusi itu spesifikasinya khusus, dari kebutuhan garam. Jadi harus dilihat HCl-nya, harus di atas 98 persen, itu hal-hal yang akan diperhatikan industri. Nanti kita akan bahas lagi," paparnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPelaku Jastip Protes soal Aturan Pembatasan Bawaan Barang dari Luar Negeri, Mendag Jawab Begini
Mendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaGorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaBeras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaGibran sebut Bandung Kerap Dijadikan Percontohan Menjalankan Program Pemerintah Kota Solo
Gibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnya