Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah anyar tak bisa lepas dari jerat impor pangan

Pemerintah anyar tak bisa lepas dari jerat impor pangan Pasar tradisional jelang Lebaran. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Indonesia dalam waktu dekat atau tepatnya 20 Oktober 2014 mendatang akan berganti pemerintahan. Berbagai harapan dari masyarakat bermunculan dengan adanya pemerintah baru, salah satunya melepaskan Indonesia dari jeratan impor pangan.

Namun demikian, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan Indonesia tidak akan bisa lepas dari impor pangan. Siapapun pemerintahnya masih akan tetap terjadi impor pangan.

Menurut Rusman, impor pangan bisa terjadi akibat mekanisme pasar. Pasalnya, ekonomi Indonesia terus tumbuh, kelas menengah terus tumbuh dan permintaan akan pangan bakal semakin tinggi.

"Bisa saja dari mekanisme pasar kalau di Indonesia karena ekonomi kita bagus, kelas menengah kita tumbuh, dia punya uang dan ada impor pertanian terjadi. Siapapun pemerintahnya, terjadi impor kalau bukan barang dalam pengawasan. Kecuali beras yang diatur. Produk hortikultura kan engga selalu diawasi," ucap Rusman di Jakarta, Jumat (16/8).

Rusman menyebut saat ini saja impor hortikultura meningkat luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan Indonesia sehingga permintaan pada komoditas ini tinggi. Meski demikian, neraca perdagangan produk pertanian Indonesia menurutnya masih tetap surplus karena terbantu produk perkebunan.

"Khusus kelapa sawit surplus. Justru yang defisit itu terjadi di pangan. Karena produk produk seperti buah-buahan, peternakan, daging kita impor. Kemudian di pangan yang impor besar-besaran produk gandum dan tepung terigu," tegasnya.

Rusman mengatakan tingginya impor pangan terjadi karena ekonomi Indonesia yang naik empat kali lipat. "Perkebunan seperti karet, kakao, cokelat, sangat surplus. Impornya pangan makin besar, tapi memang faktanya ekonomi kita empat kali lipat bagus," tutupnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ketahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai

Ketahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai

Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia

Ada Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia

Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya