Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Alokasikan Rp1 T PMN di 2020 Tekan Defisit Transaksi Berjalan

Pemerintah Alokasikan Rp1 T PMN di 2020 Tekan Defisit Transaksi Berjalan Sri Mulyani di Gedung DPR RI. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Pemerintah melakukan terobosan untuk mengalokasikan bantuan pendanaan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk penguatan neraca transaksi berjalan sebesar Rp1 triliun. Adapun anggaran tersebut nantinya akan dipergunakan untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional dan menekan impor migas.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku belum mengetahui skema penyaluran PNM tersebut akan diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mana. Mengingat, pihaknya masih membahas ini bersama dengan kementerian lembaga serta pemangku kepentingan lain.

"(Buat Pertamina Rp1 triliun PMN?) Nanti kita liat ya, kita akan duduk dengan semua stakeholder," ujar Menteri Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12).

Senada dengan Menteri Sri Mulyani, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara pun belum mengetahui skema penyaluran pastinya akan diberikan kepada siapa. Mengingat, alokasi yang diberikan tersebut menjadi langkah awal pemerintah untuk menekan impor migas.

"Nanti kami detailkan dulu mekanisme tata kerjanya seperti apa. Untuk siapa (PMN) juga akan kami detailkan mekanisme tata kerjanya itu kan untuk 2020," jelas dia.

Jurus Pemerintah Tekan Defisit Transaksi Berjalan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan upaya pemerintah dalam menekan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit /CAD). Salah satunya yakni dengan cara memperkuat industrialisasi dalam negeri.

"Bagaimana kita memperkuat industrialisasi, perizinan sehingga jauh lebih simpel, dan mendukung industri dan berbagai instrumen yang akan dievaluasi," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (31/10).

Menurut dia, iklim investasi sejauh ini juga tidak begitu bagus lantaran kondisi CAD yang dihadapi Indonesia memprihatinkan. Sehingga, pemerintah perlu benar-benar serius dalam menekan CAD.

"Kemarin sidang dan kabinet, melakukan presentasi, untuk berikan jangkar. Menko, jelas bahwa iklim investasi dipengaruhi CAD dan Neraca Dagang. Itu dihadapkan CAD itu menghalangi tumbuh berkelanjutan," kata dia.

Bendahara Negara ini menambahkan, pada prinsipnya memang untuk menekan CAD tidak bisa dilakukan hanya dalam satu kementerian saja. Sebab, ini perlu dilakukan oleh seluruh sektor ataupun kementerian lembaga.

"Lebih ke team work itu yang ditekankan presiden dalam kabinet 1 minggu pertama. Dari fiskal, dukung prioritas nasional. Untuk menciptakan domestik demand, ada pada produktivitas."

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
IKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
IKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya

Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.

Baca Selengkapnya
Beredar Isu Dana Proyek Strategis Nasional Masuk Kantong PNS dan Politisi, Pemerintah Beri Penjelasan Begini
Beredar Isu Dana Proyek Strategis Nasional Masuk Kantong PNS dan Politisi, Pemerintah Beri Penjelasan Begini

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi praktik korupsi yang terjadi di lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional

TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024

Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen
Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen

Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.

Baca Selengkapnya
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun

Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya