Pemegang Polis Bantah Tergoda Produk Jiwasraya karena Bunga Tinggi
Merdeka.com - Pemegang Polis PT Asuransi Jiwasraya, Rudyantho Deppassau meminta agar persoalan terkait gagal bayar Jiwasraya disampaikan secara jelas terutama soal produk JS Plan yang bermasalah tersebut. Produk tersebut pada dasarnya bukan merupakan produk asuransi tapi produk investasi.
"Kalau melihat formal perjanjian memang itu terpaut dengan asuransi. Tapi sebenarnya secara material, yang ditawarkan kepada kita bukan asuransi, tapi investasi. Jadi mohon diklarifikasi," ungkapnya, dalam diskusi, di Jakarta, Sabtu (18/1).
Sebab, jika publik memandang bahwa produk yang bermasalah tersebut merupakan produk asuransi, maka akan ada dampaknya pada industri asuransi pada umumnya. Sebut saja soal kepercayaan pada industri asuransi.
"Kita ditawarkan oleh bank. Dana yang di bank kita pindahkan ke investasi Jiwasraya. Yang dibalut dengan asuransi. Ini yang harus diklarifikasi," tegasnya.
"Kalau ini tidak segera diselesaikan maka ini berdampak pada perusahaan-perusahaan asuransi yang lain. Siapa lagi yang akan bisa percaya industri asuransi pada saat kejadian ini tidak diselesaikan. Karena industri asuransi tetap berada pada core-nya. Sementara bancassurance ini merusak core asuransi," lanjut dia.
Karena itu, ketika menyetor dananya, dia memandang produk yang diluncurkan Jiwasraya pada 2013 tersebut, sebagai produk investasi. Yang dibalut dengan asuransi.
Dia pun secara tegas menampik tergoda oleh bunga besar yang ditawarkan. "Tidak (tergoda karena bunga tinggi). Kalau mau jujur. Yang disampaikan di kita kan lewat bank. Jadi kalau bicara bunga, saya sendiri 6,5 persen. Tidak beda jauh dengan deposito. Deposito lebih tinggi," jelasnya.
Investasi Sejak 2017
Rudy sendiri menyetor duitnya pada 2017. Jumlah yang dia setor sebesar Rp 7 miliar. Dari jumlah tersebut yang sudah dikembalikan baru Rp 2 miliar.
Dia mengatakan pada saat itu, yang menawarkan produk tersebut adalah pihak marketing bank QNB Indonesia. Jadi dirinya tidak pernah berkomunikasi secara langsung dengan pihak Jiwasraya.
"Pada saat itu, marketingnya mengatakan ini jauh lebih aman karena Pemerintah. Bahkan ada satu kelompok teman yang berasal dari Korea, melalui bank Hana itu secara tegas disampaikan bahwa ini deposito Jiwasraya. Tidak disebut sebagai asuransi," terang dia.
"Ini juga terjadi dalam polis. Dalam polis tegas secara materi investasi yang di-cover dengan insurance. Ini perlu diketahui oleh kita semua," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentuk asuransi yang diberikan bukan hanya perlindungan jiwa saja, tetapi perlindungan kecelakaan.
Baca SelengkapnyaBenny Tjokrosaputro merupakan terpidana perkara tindak pidana korupsi dan TPPU dalam pengelolaan keuangan dan investasi PT Asuransi Jiwasraya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaOgi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca SelengkapnyaKejagung menyita paket saham sebanyak 687 juta lembar milik Heru Hidayat
Baca SelengkapnyaAngka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaPemegang polis kendaraan listrik mengeluh karena biaya premi lebih mahal dari kendaraan konvensional.
Baca SelengkapnyaJPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.
Baca Selengkapnya