Pembentukan Komite Penanganan Covid-19 Dipertanyakan
Merdeka.com - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia angkat suara terkait pembentukan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang baru. Di mana, pembentukan itu diatur dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2020.
Direktur Eksekutif CORE, Mohammad Faisal mengatakan, yang menjadi pekerjaan rumah komite penanganan Covid-19, adalah menjawab tantangan di tengah pemberlakuan new normal. Sebab, diberlakukan new normal kemarin adalah melihat sejauh mana antara penanggulangan wabah dengan menolong ekonomi. Keduanya berjalan seiring.
"Tapi sampai saat ini yang terjadi adalah ekonomi sejak Juni sudah berkurang tekanannya meski belum ekspansi. Wabah masih terus naik, PR-nya disitu. Gimana tim komite bisa menjawab tantangan tersebut," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (21/7).
Dia memandang, dari sisi konsep program sebetulnya sudah lumayan meski ada kekurangan di sana sini seperti prakerja. Namun yang paling besar adalah implementasi dan masalahnya masih di birokrasi sehingga sangat lambat.
"Gimana sinergi antara KL lemah sehingga sampai saat ini relaisasi anggaran PEN masih jauh di bawah 40 persen rata-rata," kata dia.
Dia menambahkan, pembentukan komite penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang baru ini juga ada dua kemungkinan. Bisa menjawab permasalahan atau justru sebaliknya. "Ini memang ditentukan siapa the man behind the gun. Ini salah satu alasan kenapa pak Erick Thohir dipilih karena dianggap pak Erick punya pengalaman bisnis panjang yang diharapkan pendekatannya berbeda dengan birokratis. Tapi ini kemudian kita mesti menunggu gimana pembuktiannya ke depan," kata dia.
Berbeda dengan Faisal, Direktur Riset CORE, Piter Abdullah justru mempertanyakan fungsi dan maksud pembentukan daripada Komite Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Apalagi di dalam komite ini akan ada tiga lembaga. Satu pembikin kebijakan, kemudian satuan tugas untuk penanggulangan ekonomi dan satgas untuk penanganan wabah-nya.
"Ada pak Erick Thohir sebagai ketua tim pelaksana atau komite pelaksana. Kalau dilihat komposisinya, ini relatif sama dengan kabinet. Fungsinya apa maksud saya?," kata Piter.
Piter menekankan seharusnya fungsi yang ada di komite ini adalah fungsi koordinasi ada dalam kabinet. Di mana harus ada koordinasi antar menteri koordinator yang membawahi ekonomi dan membawahi kesehatan, dan pelaksanaannya pun harusnya ada di kementerian.
"Sekarang dengan adanya komite ini, saya sulit bayangkan gimana nanti peran dari kementeiran karena nanti akan dikoordinasikan oleh kepala dari komite pelaksana yakni pak Erick Thohir. Saya bayangkan, komite ini pertama ada risiko tidak efektif. Dan kalau itu terjadi, akan menurunkan kredibilitas," tandas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya