Pembelian BBM subsidi non tunai siap berjalan tahun ini
Merdeka.com - Pemerintah seriusi pemberlakuan sistem pembayaran non tunai untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Program ini sebelumnya ditargetkan berlaku pada 2013, tetapi hingga tahun ini belum juga berjalan.
"Tahun 2014 kami akan jalankan yang non tunai. Kita siapkan lagi semuanya agar tidak ribet," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswo Utomo di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2).
Susilo mengatakan, sistem pembayaran non tunai ini dirasa tidak akan menyulitkan masyarakat. Menurut dia, pihaknya sudah menjalankan koordinasi agar sistem ini tidak mempersulit masyarakat jika efektif berjalan nanti.
Selain itu, Susilo menjelaskan, untuk program ini, pihaknya telah menentukan beberapa SPBU yang menjadi pilot project. Dia menerangkan, sistem ini sudah berjalan di beberapa SPBU dengan baik.
"Pilot sudah jalan. Di Jakarta ada 4 sampai 5 SPBU. Yang paling siap di Batam dan di Bali," terang dia.
Selanjutnya, Susilo menerangkan, penggunaan sistem non tunai akan mempermudah pengawasan dalam penggunaan BBM subsidi. Dia pun meyakini, data yang akan diperoleh dengan menggunakan sistem non tunai lebih valid.
"Kalau non tunai itu, semua transaksi itu akan tercatat siapa penggunanya, masing-masing SPBU tercatat, sehingga kita akan ketahui mana yang terjadi semacam anomali. Sekarang kan kita tidak tahu (data pastinya), meski Pertamina punya data," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menjelaskan isu pemangkasan subsidi BBM untuk makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaIa berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaEddy menuturkan, jika melihat pemanfaatan subsidi BBM yaitu Pertalite, maka subsidi tersebut justru banyak yang tidak tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengalokasikan secara total subsidi energi sebesar Rp444,2 triliun untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnya