Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembelaan pemerintah SBY saat subsidi BBM disebut bebani Jokowi

Pembelaan pemerintah SBY saat subsidi BBM disebut bebani Jokowi Jokowi bertemu SBY di Bali. ©Rumgapres/Abror Rizki

Merdeka.com - Pemerintah memastikan, hingga akhir masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kabinet Indonesia Bersatu jilid II, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak akan dinaikkan. Keputusan itu menjawab desakan dari banyak pihak yang menilai SBY membebani pemerintahan Jokowi-JK jika tidak menaikkan harga BBM.

Derasnya desakan itu juga disampaikan langsung oleh SBY. Dalam sebuah sesi wawancara yang diunggah di youtube, SBY mengaku mendapat desakan luar biasa dari berbagai pihak agar segera menaikkan harga BBM bersubsidi. Desakan itu makin menguat belakangan ini menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai presiden.

"Tekanan ataupun desakan kepada pemerintah yang saya pimpin untuk menaikkan BBM ini boleh di kata luar biasa. Paling tidak dari kalangan partai politik tertentu, dari media konvensional tertentu, dan juga sejumlah pihak itu," kata SBY dalam wawancaranya yang diunggah di Youtube, Jumat (29/8).

SBY menceritakan, pemerintah punya pengalaman saat hendak menaikkan harga BBM pernah ditolak oleh DPR. Saat itu sejumlah fraksi menolak keras rencana pemerintah dengan pertimbangan kebijakan itu bakal mengerek inflasi dan memperbesar jumlah orang miskin. SBY mengaku heran mengapa di saat berakhirnya masa tugas sebagai presiden malah didesak untuk menaikkan BBM.

Kepastian tidak ada kenaikan harga BBM hingga penghujung masa jabatan SBY juga dilontarkan Menko Perekonomian Chairul Tanjung. "Sampai 20 Oktober tahun ini tidak akan ada kenaikan BBM," katanya.

Chairul Tanjung beralasan, pemerintahan SBY memikirkan kesulitan rakyat jika harga BBM naik. Pasalnya, saat ini saban 3 bulan masyarakat harus menanggung beban kenaikan tarif dasar listrik. Belum lagi kemungkinan kenaikan harga gas non-subsidi.

"Tidak lama lagi juga akan ada kenaikan elpiji 12 Kg. Ini semua membebani masyarakat. Akan sangat berat apabila ditambah kenaikan BBM waktu dekat," katanya.

Merdeka.com mencatat alasan-alasan pemerintahan SBY tidak menaikkan harga BBM dan bantahan telah membebani pemerintahan Jokowi-JK. Berikut paparannya.

Tahun lalu sudah naikkan harga BBM

Menko Perekonomian Chairul Tanjung menuturkan, SBY mempunyai banyak pertimbangan sebelum memutuskan tidak menaikkan harga BBM subsidi.

"Sikap pemerintah SBY bahwa karena tahun lalu pemerintah baru saja menaikkan harga BBM subsidi cukup besar 33 persen cukup memberatkan," ucap CT di kantornya, semalam.

Pemerintahan punya beban masing-masing

Menko Perekonomian Chairul Tanjung menanggapi adanya pernyataan yang menyebutkan bahwa pemerintahan SBY memberi jebakan dan memberatkan Jokowi melalui besarnya anggaran subsidi BBM.

Menurut Chairul Tanjung, setiap pemerintah mempunyai beban masing-masing. Saat ini SBY menjalani bebannya dalam memimpin negara. CT sapaan akrabnya, juga meminta pemerintahan Jokowi bisa menanggung bebannya sendiri. CT meminta jangan sampai beban yang seharusnya dilalui Jokowi malah dilimpahkan ke SBY.

"Selalu diarahkan begitu beban yang yang akan datang. Setiap pemerintah memiliki beban masing masing. Jangan sampai beban ke depan dibebankan sekarang. Begitupun sebaliknya," ucap CT di kantornya, Jumat (29/8) malam.

SBY kasihan pada rakyat

Presiden SBY menegaskan, pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi karena beban rakyat sudah terlalu berat. “Kasihan mereka,” ujar SBY melalui program “Isu Terkini” di kanal youtube yang diunggah Jumat (29/8).

SBY mengingatkan, dulu setiap pemerintah mengusulkan kenaikan harga BBM selalu ditolak oleh kalangan DPR. Sejumlah fraksi bahkan sejak awal tidak pernah setuju kalau pemerintah menaikkan harga BBM. Alasannya,karena kalau BBM dinaikkan inflasi naik, kemiskinan membengkak.

“Justru sekarang mengapa tiba-tiba kami dipaksa menaikkan harga BBM, tidakkah meningkatkan kemiskinan, tidakkah membebani masyarakat kita. Oleh karena itu saya memiliki pandangan yang berbeda, kalau harus saya naikkan lagi harga BBM tahun ini, beban rakyat terlalu berat, kasihan mereka,” kata Presiden SBY.

Pemerintahan Mega tak bebani SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga akhir masa jabatannya. SBY membantah keputusannya tidak menaikkan BBM akan membebani pemerintahan berikutnya.

SBY kemudian mencontohkan saat dirinya menaikkan harga BBM pada 2005. Saat itu SBY menaikkan harga BBM mencapai 140 persen.

"2005 ketika saya menaikkan harga BBM yang persentasenya begitu tinggi, sayakan tidak pernah mengatakan pemerintahan Ibu Megawati membebani pemerintahan saya. Tidak. Saya tahu pemerintahan Ibu Megawati memiliki tantangan tersendiri dan pemerintahan saya pun demikian," katanya.?

Menurut SBY, setiap pemimpin punya tantangan pada masanya. Itu sudah menjadi tantangan setiap pemimpin dalam mengambil kebijakan.

"Selalu ada, sekali lagi, kewajiban tugas dan tantangan yang harus dijawab oleh satu pemerintah ke pemerintahan yang lain," ujarnya.?

Dukung Jokowi naikkan BBM

SBY menegaskan sikapnya akan mendukung kebijakan pemerintahan Jokowi-JK jika ingin menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Asalkan alasan kenaikan bisa diterima oleh masyarakat.

"Kalau Pak Jusuf Kalla dengan Pak Jokowi berencana menaikkan harga BBM pada saat beliau memerintah, tentu sudah dipikirkan baik-baik. Saya pada posisi setuju kalau itu tujuannya juga untuk kebaikan semua,"?

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin

Cak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin

Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).

Baca Selengkapnya
Program Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie

Program Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie

TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos

Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Penjelasan TKN Prabowo-Gibran soal Isu Pangkas Subsidi BBM untuk Program Makan Gratis

Penjelasan TKN Prabowo-Gibran soal Isu Pangkas Subsidi BBM untuk Program Makan Gratis

TKN Prabowo-Gibran menjelaskan isu pemangkasan subsidi BBM untuk makan siang gratis.

Baca Selengkapnya