Merdeka.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni kembali mendapatkan apresiasi atas kinerja yang dilakukan pada tahun 2019 ini. Pelni menyabet penghargaan pada acara BUMN Branding & Marketing Award 2019 kategori The Best Corporate Communication dari Majalah BUMN Track yang diselenggarakan di Ballroom Hotel The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

Penghargaan diserahkan oleh Harris Thajeb Non Executive Chairmant DAN Indonesia, Dentsu Aegis Network dan diterima secara langsung oleh Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni, Yahya Kuncoro.

Yahya mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan prestasi Pelni yang tidak terlepas dari dukungan semua pihak. "Hal ini merupakan sebuah bentuk apresiasi dan suntikan semangat bagi management perusahaan dan kami khususnya di bagian kesekretariatan perusahaan untuk terus menyusun dan menjalankan program komunikasi yang unggul," ujarnya dikutip keterangannya di Jakarta.

"Penghargaan ini kami harapkan dapat memacu management untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya dalam pengelolaan komunikasi korporat. Hal tersebut merupakan sebuah tantangan bagi kami untuk terus bekerja keras mempertahankan reputasi positif yang telah kami dapatkan," sambung Yahya.

Acara award tersebut diselenggarakan oleh BUMN Track yang bekerjasama dengan Arrbey Consulting yang bertujuan untuk mengukur daya saing pelaku branding dan marketing BUMN, sehingga terjadi pertukaran ide, pemikiran, pengalaman dan menjadi inspirasi bagi BUMN lainnya.

Pemberian penghargaan ini juga merupakan sebuah bentuk apresiasi kepada BUMN yang telah menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dalam menghadapi kompetisi dan persaingan pasar global dengan inovasinya di bidang branding dan marketing. Sehingga dengan adanya inovasi tersebut para BUMN dapat mengoptimalkan branding dan marketing untuk meningkatkan daya saing di pasar dalam negeri dan global.

"kami akan terus meningkatkan kemampuan, melakukan hal-hal positif dan terus melakukan inovasi bagi Perusahaan sehingga tidak hanya meningkatkan corporate value tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi para pemegang stakeholder perusahaan," ujar Yahya.

Pelni Layani 250.000 Pelanggan Kapal Perintis

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni berperan dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi antar pulau. Peran ini sesuai dengan penugasan yang diberikan kepada Pelni melalui Peraturan Presiden Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pelayanan Publik Kapal Perintis Milik Negara dan Peraturan Menteri Perhubungan Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pelayanan Publik Kapal Perintis Milik Negara.

"Melalui penugasan ini, Pelni semakin hadir di setiap daerah di Indonesia dan bisa untuk menghubungkan antar pulau di wilayah Tanah Air," ucap Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Yahya Kuncoro di Jakarta, Selasa (29/10).

Pelni memulai operasionalnya untuk kapal perintis terhitung sejak 2016. Bermodalkan 46 kapal utama dan 5 kapal pengganti yang diserahterimakan Kementerian Perhubungan untuk angkutan perintis, menjadikan peran Pelni semakin dirasakan oleh masyarakat kepulauan. Untuk tahun 2017, sebanyak 46 trayek kapal perintis kembali dipercayakan kepada Pelni dengan total armada 51 kapal perintis yang terdiri atas 46 unit kapal utama dan 5 unit kapal pengganti.

Tahun 2018, total kapal perintis yang dikelola oleh Pelni menjadi 52 kapal perintis. Jumlah kapal perintis tersebut tetap sama untuk tahun 2019 dengan rincian 46 kapal utama dan 6 kapal pengganti.

Kinerja Kapal Perintis pun terus menunjukkan peningkatan. Jumlah pelanggan Kapal Perintis meningkat 117 persen dari 163.383 orang di 2017 menjadi 355.458 orang di 2018. Untuk period 2019 sendiri, hingga Agustus kemarin, jumlah pelanggan Kapal Perintis sudah menyentuh kisaran 250.000 orang. Jumlah ini diyakini akan melampaui jumlah pelanggan tahun lalu mengingat periode Angkutan Natal dan Tahun Baru yang baru akan berlangsung akhir tahun ini.

Dalam pelaksanaannya, angkutan kapal perintis ini tidak hanya dilaksanakan oleh Pelni saja, "Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tidak hanya menugaskan kepada Pelni, untuk tahun 2019 pelaku angkutan kapal perintis ini ada juga dari swasta," tambahnya.

Untuk tahun 2019 ini, Pelni menerima 46 trayek kapal perintis dari 113 trayek yang ada. 46 trayek ini menjadikan bisnis Pelni di bidang pelayaran harus semakin membaik. Hal ini dibuktikan dengan penerapan aplikasi tiket kapal perintis yang memudahkan penumpang dalam hal pembelian tiket sejak tahun 2017.

Penumpang dapat melakukan transaksi pembelian tiket penumpang kapal perintis di terminal/dermaga dengan menggunakan sistem aplikasi dari perangkat smartphone. "Penerapan aplikasi ini merupakan bagian dari transformasi bisnis yang dikembangkan PELNI, sehingga harapan kami layanan ini menjadikan penumpang yang notabene masyarakat kepulauan semakin terpenuhi kebutuhannya," kata Yahya.

Kehadiran kapal perintis ini tentunya bukan sekadar perpindahan penumpang dari satu pulau ke pulau lainnya. Artinya, masyarakat juga dapat memanfaatkan kapal-kapal perintis ini sebagai angkutan yang dapat untuk mengangkut dan mengirim kebutuhan pokok penting, hasil produksi usaha kecil menengah (UKM), hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perikanan, hasil perindustrian, dan hasil pertambangan.

"Jadi kalau masyarakat punya barang nanti bisa dikirim dengan kapal perintis lalu barang ini didistribusikan ke masyarakat yang tinggal di kepulauan," ujar Yahya. Dengan kata lain, kapal perintis ini dapat menjadi feeder dari pelabuhan besar ke pelabuhan kecil yang tidak bisa disinggahi dengan kapal besar.