Pegawai Kementerian BUMN Ungkap Beda Kepemimpinan Erick Thohir dan Rini Soemarno
Merdeka.com - Kepala Bagian Protokol dan Humas Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ferry Andrianto, mengungkapkan kepemimpinan Menteri Erick Thohir mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Hal ini yang menjadi pembeda dengan kepemimpinan Menteri Rini Soemarno sebelumnya.
Menurutnya, saat era Menteri Rini, banyak informasi yang tak sempurna kepada masyarakat. Sehingga dapat menimbulkan suatu pemahaman yang berbeda.
"Makanya, mungkin dirasakan periode sebelumnya mungkin informasinya relatif masih ada yang belum sempurna, informasinya miss, sehingga banyak informasi yang beredar baik di media mainstream atau medsos itu informasi-informasi yang dirasa masih belum utuh, belum lengkap," ujarnya dalam forum diskusi bertajuk "Garuda dan Momentum Pembenahan BUMN" di Kedai Sirih Merah, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).
Menteri Erick, lanjutnya, ingin prinsip ini diterapkan dalam memajukan perusahaan pelat merah. Menteri Erick pun membuat teamwork BUMN yang kompak agar harapan tersebut dapat terwujud. Masyarakat juga diminta untuk aktif dalam mengawasi perusahaan BUMN.
"Masyarakat juga harus ikut mengawasi. Bahwa BUMN harus dimanage secara transparan, akuntabel. Itu memang harus dilakukan. Makanya ketika BUMN itu kurang terbuka ya mungkin bisa disalahtafsirkan ada apa dengan BUMN ketika kinerjanya tidak bisa transparan ke masyarakat," jelasnya.
Ferry menambahkan apa yang dilakukan oleh Erick Tohir dalam masa-masa awal menjadi menteri BUMN merupakan suatu komitmen untuk membuat BUMN bersih. "Dengan langkah bersih-bersih ini diharapkan bisa menciptakan suatu langkah berikutnya, yaitu menciptakan pimpinan baik, pengawasan maupun pengurusan yang profesional," ujarnya.
"Tentunya kita lakukan sesuatu yang harus ekstra bahwa Pak Erick harus memulai suatu konsep yang jelas untuk membawa BUMN hingga sangat besar dengan aset Rp8 ribuan dan laba Rp200 triliun. Ini sesuatu yang tidak main-main," kata Ferry.
Sadar Kelola Aset Besar, Erick Thohir Mau Pemimpin BUMN Bersih dan Profesional
Juru Bicara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ferry Andrianto, mengatakan kedatangan Menteri Erick Thohir membawa banyak perubahan. Menurut dia, Menteri Erick sadar publik berharap adanya ekstra effort dan kejelasan dalam membangun BUMN yang sangat besar dengan aset mencapai Rp8.000 triliun.
"Gaya kepemimpinan menteri itu pasti berbeda. Dan tentunya pak Erick hadir ke sini dengan segala macam pertimbangan, masukan, review yang sudah dilakukan oleh menteri-menteri sebelumnya," tuturnya dalam sesi diskusi Perspektif Indonesia yang digelar Smart FM di Jakarta, Sabtu (14/12).
Maka dari itu, dia melanjutkan, langkah pertama yang dilakukan oleh Menteri Erick Thohir adalah membuat suatu komitmen BUMN harus bersih.
"Nah, dengan langkah bersih-bersih ini diharapkan bisa menciptakan suatu langkah berikutnya, yaitu menciptakan pimpinan BUMN baik pengawasan maupun kepengurusan itu yang profesional," dia menambahkan.
Adapun pada masa awal kepemimpinannya, Menteri Erick telah membenahi struktur organisasi dalam beberapa perusahaan pelat merah dengan merombak sejumlah direksi dan komisaris. Ferry menambahkan, Menteri Erick selanjutnya juga akan membangun teamwork pengurus BUMN yang kompak dan solid.
Dengan adanya komitmen tersebut, Ferry kemudian meminta masyarakat untuk ikut mengawasi pergerakan sejumlah perusahaan milik negara. "Makanya dengan komitmen tadi dengan pertimbangan bahwa ini masyarakat harus tau, masyarakat juga harus ikut mengawasi," imbuh Ferry.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaUsulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengatakan Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton.
Baca SelengkapnyaBUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini.
Baca SelengkapnyaPertamina mendukung Kementerian BUMN yang menggelar kegiatan mudik asyik bersama BUMN 2024.
Baca Selengkapnya