Pegadaian Buka Peluang IPO Tahun Depan
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto, mengatakan perusahaan berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia tahun depan. Rencana ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi makro.
"IPO rencana kami ada, tapi bukan tahun ini. Kami mau matangkan dulu, serta melihat kondisi keuangan makro dan global seperti apa, menunggu momen yang pas. Mungkin tahun depan kalau makro global oke," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (25/3).
Kuswiyoto menjelaskan, perusahaannya saat ini lebih tertarik melakukan pinjaman dari bank dibandingkan dengan obligasi semacam IPO. "Pinjaman bank lebih menarik, prioritas kami masih dari pendanaan bank dulu. Kami punya opsi kesana," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan, perseroan tahun ini membutuhkan pendanaan sekitar Rp 5 hingga Rp 6 triliun untuk melakukan aksi-aksi korporasi.
"Kita masih punya plafon bank, itu besar banget diatas Rp 10 triliun dan kita dengan melihat bunga Bank Indonesia yang sekarang 6 persen itu maka kalau kita keluarin obligasi kayaknya lagi mahal gitu," katanya.
Teguh menambahkan, untuk porsi pendanaan tahun ini sekitar 80 persen masih dari bank Himbara (Himpunan Bank Negara). "Pegadaian sudah komit bank Himbara sehingga setiap saat kita perlu mereka akan segera top up otomatis. Jadi kita masih berpikir paling optimal gunakan dana bank dulu sambil tunggu leadnya ke depan akan seperti apa," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca Selengkapnya63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baru IPO, Emiten Nikel Adhi Kartiko Pratama Diakuisisi Perusahaan Asal Korsel
PT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaDua Perusahaan Dapat Izin Penjamin dan Pengelola Aset Kripto di Indonesia, Industri Beri Tanggapan Begini
Per Januari 2024 terdapat 32 Calon Anggota Bursa yang terdiri dari 29 CPFAK dan 3 Non-CPFAK yang mendaftar di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPrabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya