Pedagang sebut tahun ini Indonesia berpotensi impor beras
Merdeka.com - Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menduga, tahun ini serapan gabah Badan Urusan Logistik (Bulog) bakal menurun. Masalahnya, beberapa sentra padi mengalami puso selepas banjir menerjang awal tahun ini.
Berangkat dari kondisi itu, Perpadi menilai wajar jika nantinya Bulog mengambil sikap untuk mengimpor beras. Pedagang melihat kondisi panen raya yang jatuh bulan ini sampai Mei tak terlalu bagus.
"Dampak dari banjir pasti mengurangi produksi pertanian. Paling penting itu tiga bulan ke depan, tergantung Bulog dapatnya berapa. Seharusnya yang ideal bisa menyerap 1,8 juta ton," kata Ketua Perpadi Nelly Soekidi saat ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (19/3).
Sesuai standar yang ditetapkan Bulog, cadangan beras mereka di gudang untuk kebutuhan setahun wajib mendekati 3 juta ton. Padahal panen raya menyumbang 60 persen dari proses pengadaan beras BUMN itu.
Nelly mengaku pedagang tak mempermasalahkan bila hasil serapan gabah turun, sehingga Bulog terpaksa mendatangkan beras dari luar negeri. Ini menurutnya situasi kahar.
Pedagang juga meminta pemerintah tak ragu mengimpor. Meski demikian, Nelly mengakui bahwa ada kemungkinan negara enggan membuka keran impor beras karena itu isu sensitif. Terlebih saat ini mendekati momen pemilihan umum, sehingga banyak kebijakan diupayakan populis.
"Buat saya justru dengan pemilu gudang Bulog jangan sampai kosong. Karena ketika Bulog punya buffer stock, pelaku usaha enggak ada yang spekulasi," kata Nelly.
Awal bulan ini, Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoesso meyakini serapan gabah di panen raya akan tetap bagus. Adanya 40.000 hektar lahan puso disebut tak akan mengganggu target pengadaan perusahaan pelat merah tersebut.
"Tahun 2007 saja pusonya sampai 100.000 hektar, tetap cukup," ujarnya.
Per 5 Maret 2014, cadangan beras Bulog di gudang mencapai 1,7 juta ton. Sementara bulan lalu, BUMN bidang pangan ini menyerap 34.000 ton beras dari petani.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ternyata Ini yang Bikin Indonesia Pernah Swasembada Beras di Era Soeharto
Puncak impor beras terbesar Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 3 juta ton.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaIndonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar
Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca Selengkapnya