Merdeka.com - Saban liburan, kawasan wisata Malioboro selalu ramai pengunjung lantaran menjadi salah satu destinasi wisatawan. Ramainya kawasan ini tidak serta merta mendatangkan keuntungan maksimal bagi pedagang kaki lima (PKL).

PKL Kawasan Malioboro mengeluhkan menurunnya pendapatan selama Lebaran tahun ini. Mardiono, salah seorang pedagang Malioboro menyebut, pendapatannya berjualan baju anjlok sekitar 50 persen.

"Memang lebih bagus lebaran tahun lalu, kalau sekarang pendapatan bisa menurun 50 persen," kata Mardiono seperti dikutip Antara.

Menurutnya, libur sekolah hampir bersamaan dengan libur lebaran sangat mempengaruhi rendahnya jumlah penjualan mereka.

"Karena sebelumnya sudah ada libur sekolah, jadi aktivitas belanja masyarakat sudah banyak dihabiskan pada libur sekolah," kata dia.

Pedagang lainnya, Wahyu,menuturkan hal yang sama. Penjual aksesori serta aneka kerajinan dari tempurung kelapa, juga mengalami penurunan penjualan dibanding lebaran tahun lalu.

"Untuk lebaran sekarang, justru penjualan turun 20 persen dibanding tahun lalu," kata dia.

Meski demikian ia meyakini akan tetap mengalami peningkatan omzet penjualan dibanding hari biasa.

"Kalau biasanya omzet rata-rata Rp800 ribu sampai Rp1.000.000 per bulan, lebaran bisa di atasnya," kata dia menjual produk kerajinan mulai Rp10.000 hingga termahal Rp25.000 per unit.