PD Pasar Jaya: 2.816 Pedagang Pasar Sudah Divaksin Covid-19
Merdeka.com - Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mencatat bahwa sebanyak 2.816 pedagang Pasar Jaya sudah divaksin untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga diharapkan perekonomian mulai menggeliat kembali melalui transaksi perdagangan yang sejalan dengan penerapan protokol kesehatan.
"Di hari pertama vaksin kita menembus 1.400 pedagang yang divaksin dan hari kedua juga tumbuh 1.400. Jadi total sudah 2.816 pedagang. Di luar dugaan, pada H-1 vaksinasi, antusiasme pedagang luar biasa untuk mengikuti program vaksinasi. Untuk itu kami tetap berupaya agar pelaksanaannya tetap tertib," kata Arief dalam seminar bertajuk Transaksi Jalan, Prokes Tetap Diutamakan, Jumat (19/2).
Arief menyampaikan, PD Pasar Jaya mencanangkan sebanyak 30.000 pedagang mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada tahap awal. Selain itu ada petugas kebersihan, petugas keamanan, pengelola pasar, dan petugas parkir yang akan ikut divaksin.
Sebelumnya, kata dia, bahkan ditargetkan 53.000 pedagang ikut vaksinasi, namun setelah dilakukan sensus, banyak pedagang yang kiosnya sudah tutup sehingga angka terakhir 30.000 orang.
Di Pasar Tanah Abang sendiri, ia menyebut para pedagang dan pengunjung mulai terbiasa dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, para pedagang juga mulai menangkap peluang dengan memanfaatkan perdagangan secara daring.
"Pengunjung mulai terbiasa dengan jual-beli online. Jadi sudah ada shifting juga di masa pandemi ini, di mana pedagang-pedagang kami juga sudah mulai pintar membaca peluang, sehingga kemudian juga kami dari Pasar Jaya menyiapkan juga sebuah website online dari awal pandemi terjadi. Jadi, animonya tumbuh juga dari transaksi online," ujar Arief.
Tidak berhenti di Tanah Abang, PD Pasar Jaya akan bergerak cepat melakukan vaksinasi ke pasar-pasar lainnya, "Kita sudah rencanakan dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk memvaksinasi di Jakarta Pusat, Timur, Barat, Utara dan Selatan sampai masuk ke pasar besar dan pasar kecil. Saat ini kami sedang mensensus semua pedagang by name by address sehingga tidak salah dalam pelaksanaannya nanti,” ujarnya.
Manfaat vaksinasi ini dilihat oleh Arief Nasrudin akan mampu menciptakan kepercayaan bagi pelaku ekonomi, "Saat vaksinasi dilakukan di seluruh pasar, harapannya adalah ekonomi mulai bergeliat juga, sehingga pemerintah bisa mengakselerasi vaksinasi ke sektor lain agar pertumbuhan ekonominya mulai membaik," katanya.
Vaksinasi Menyebar
Sementara itu, Dokter dan Tim Penangan Covid-19, Falla Adinda memaparkan Indonesia memiliki prioritas dalam memberikan vaksinasi kepada masyarakat, yang juga dilakukan berbagai negara. Pada tahap kedua vaksinasi, Pemerintah Indonesia memilih pedagang pasar karena dianggap yang paling berisiko.
"Di negara lain ada yang memprioritaskan eksekutif muda dulu, ada yang lansia dulu. Tapi, Indonesia memilih pedagang pasar dan saya rasa itu langkah yang tepat," katanya.
Dia menilai, langkah pemerintah untuk memvaksinasi pedagang pasar di tahap kedua ini langkah yang sudah tepat, karena dianggap paling berisiko. Setelah pedagang pasar, sektor yang berisiko lainnya adalah sektor perhotelan dan restoran, lalu petugas pelayanan publik
"Artinya Indonesia punya prioritas tersendiri, tinggal bagaimana masyarakat tetap menjaga keinginan mereka untuk divaksin dan menjalankan protokol kesehatan," terang dr. Falla.
Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga menanggapi positif langkah Kementerian Kesehatan untuk memasukkan sektor pariwisata sebagai penerima vaksin Covid-19 tahap kedua.
Maulana Yusran, Sekretaris Jenderal PHRI pada kesempatan yang sama juga menyampaikan. "Ada 121.485 tenaga kerja yang akan menerima vaksin tahap kedua nantinya dari 1.549 perusahaan yang ada di seluruh Indonesia. Data tersebut diperoleh setelah adanya penyesuaian dengan Kemenkes," terangnya.
"Tentu kami apresiasi upaya pemerintah karena usulan kami terealisasikan untuk vaksinasi di sektor pariwisata khususnya tenaga kerja perhotelan dan restoran. Respon pekerja beragam, tapi sebagian besar antusias sehingga saat mengumpulkan data, kami sedikit kewalahan," terangnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu Diresmikan, Jokowi: Gedungnya Sangat Megah
Pasar Induk Among Tani mampu menampung ribuan pedagang dengan fasilitas lebih dari 2700 kios
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api
Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca Selengkapnya15 Pasar Jalanan Tertua di Dunia, Ada yang Sudah Berdiri Ribuan Tahun Lalu
Banyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya