Pasokan Minyak Sawit Terbatas, Program Biodiesel Disebut Luhut Hanya Cukup Sampai B50
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut porsi campuran biodiesel dengan solar akan terus ditingkatkan. Namun dengan kondisi pasokan biodiesel saat ini hanya cukup hingga 50 persen saja (B50).
Luhut mengatakan, mulai 1 Januari 2020 program campuran biodiesel dengan solar akan ditingkatkan 10persen, menjadi B30. Kemudian pada 2021 campuran akan meningkat menjadi B40.
"Mulai 1 Januari B30 semua sudah siap, tahun depan (2021) B40," kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (10/12).
Menurut Luhut, jika melihat kondisi pasokan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel saat ini, maka penerapan campuran biodiesel dengan solar hanya cukup sampai 50 persen (B50) saja. Kemungkinan pun harga minyak sawit akan meningkat seiring bertambahnya prosi biodiesel yang dicampurkan dengan solar.
"kita berhenti di B50 karena nggak cukup suplaynya," ujarnya.
Namun Luhut menegaskan, kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan Indonesia akan meningkatkan campuran biodiesel dengan solar di atas 50 persen. Pasalnya, pemerintah akan menerapkan program replanting untuk meningkatkan jumlah produksi minyak sawit.
"Dengan kondisi sekarang ini hanya bisa B50. Kita bisa saja meningkat setelah beberapa tahun. Bisa saja dulu 100 untuk PLN," tandasnya.
B50 Hemat Rp210,46 Triliun
Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro DKI, Syafi Djohan mengatakan, Indonesia mampu menghemat USD 15 miliar atau Rp210,46 triliun anggaran impor minyak lewat penerapan Biodiesel 50 persen (B50). Hal tersebut akan berdampak sangat signifikan terhadap Current Account Deficit (CAD) Indonesia yang saat ini berada di posisi USD 25 miliar.
"Saat ini, hampir semua negara memiliki ketergantungan kepada minyak fosil fuel yang kita semua ketahui sebagai non-renewable dan juga merugikan kepada lingkungan. Ini adalah momen yang tepat untuk Indonesia menjadi negara yang Energy Independent melalui Sawit. Kita harus mengurangi ketergantungan kita terhadap Impor BBM," ujarnya di Jakarta, ditulis Senin (16/9).
Dia menjelaskan, Indonesia sangat mungkin menjadi negara penghasil minyak untuk kebutuhan sendiri. Bahkan dia menyebut, Indonesia mampu menjadi negara pengekspor minyak dengan potensi sumber daya alam yang besar.
"Saya tidak melihat kenapa kita tidak bisa menjadi energy exportir dan bukan energy importir, karena kita telah dikaruniai dengan produk yang renewable dan sangat efisien, yaitu sawit," jelasnya.
Hingga kini, ada sekitar 20 juta manusia yang hidupnya bergantung kepada industri sawit. Pihaknya juga melihat adanya tantangan dari negara-negara barat yang diskriminatif menyikapi produk unggulan Indonesia.
"Jangan sampai Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, tetapi kuman di seberang lautan terlihat. Yang juga berarti, kita jangan hanya mencari investasi dari luar, tapi juga dari dalam negeri dan Indonesia harus investasi kepada masa depan sawit," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biodiesel menjadi alternatif bahan bakar ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaAsalkan dirinya terpilih menjadi presiden periode 2045-2029, Prabowo berjanji akan membawa Indonesia swasembada energi.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaKepastian program HGBT ke depannya memang harus mencapai quorum antara dirinya bersama Menteri Keuangan dan Menperin.
Baca Selengkapnya