Merdeka.com - Bos perusahaan Shenzhen Ysstech Info-tech secara resmi masuk daftar orang terkaya di China. Hal ini menyusul kenaikan harga saham perusahaan layanan Teknologi Informasi tersebut di bursa saham Shenzhen.

Ysstech sendiri telah terdaftar di Bursa Saham Shenzhen pada 2014 silam dengan melepas 13,8 juta lembar saham. Melalui aksi korporasi ini, perusahaan meraup dana segar mencapai USD 48 juta atau setara Rp 622 miliar. Tang bersama istri merupakan direksi perusahaan yang memiliki 36 persen saham perusahaan. Nilai saham yang dimiliki pasangan ini mencapai USD 1,1 miliar (setara dengan Rp 14,2 triliun), seiring terus naiknya harga saham perusahaan.

Sepanjang 2014, Ysstech mencatatkan kinerja sangat kinclong. Pendapatan perusahaan naik 19 persen mencapai USD 32,2 juta atau setara Rp 417 miliar. Sedangkan laba bersih mencapai USD 7,8 juta (setara dengan Rp 101 miliar) atau naik 20 persen secara year on year.

Tang sebelumnya pernah bekerja di perusahaan Changsha Electric Meter Factory di 1993 - 1994. Setelah itu, dia juga pernah bekerja di dua perusahaan elektronik di Shenzhen sebelum mendirikan Ysstech pada 2001 silam.

Kekayaan Tang bersama istri di perusahaan Ysstech saat ini mencapai USD 1,1 miliar dan menambah jumlah orang kaya di China.

Informasi saja, pendiri Alibaba, Jack Ma saat ini bukan lagi orang terkaya di China. Dalam laporan terbaru Hurun's 2015 Global Rich List, Li Hejun kini menjadi orang terkaya di China dengan total kekayaan mencapai USD 26 miliar atau setara dengan Rp 337 triliun.

Pendiri Hurun (perusahaan riset kekayaan terkemuka di China), Rupert Hoogewerf mengatakan kekayaan Li Hejun yang merupakan pimpinan perusahaan energi terbesar China Hanergy Holdings, berada di depan Jack Ma yang hanya USD 24,5 miliar. Jack Ma harus ikhlas menempati peringkat tiga orang terkaya di China. Peringkat dua adalah Wang Jianlin yang merupakan konglomerat Dalian Wanda Group. Nilai kekayaannya mencapai USD 25 miliar.

"Mereka sekarang membentuk tiga besar dalam daftar orang terkaya di China. Mereka mungkin mengubah posisi, tapi tiga orang ini benar benar di atas," ucap Hoogewerf seperti dilansir dari CNBC, di Jakarta, Kamis (9/4).

Menurut Hoogewerf, dari hitungan resminya, China kini memiliki sekitar 478 miliuner. Namun angka ini disebut hanya menyentuh sedikit saja orang kaya China. Angka nyata orang kaya di China bisa mencapai 1.200 orang. "Angka resmi cuma yang kami temukan. Mungkin kami kehilangan satu atau bahkan dua orang (yang tidak terhitung)," katanya.

Hal ini diduga terjadi karena ada beberapa orang kaya di China yang melindungi kekayaan mereka dari perhatian pemerintah. Mereka melindungi diri dari tindakan keras pemerintah pada koruptor yang dinilai lebih mengarah pada politik. Pemerintah China telah menjaring ribuan orang kaya di China dengan banyak tuduhan seperti mencuri dan penipuan.

"Tindakan pemerintah pada orang kaya telah berlaku politis. Banyak pengusaha di China bertanya siapa berikutnya yang akan ditangkap. Orang kaya di China juga bertanya tanya apakah ada hubungannya (kekayaan mereka dengan korupsi)," katanya.