Paruh awal 2015, Kemendag temukan 113 produk impor langgar SNI
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan menemukan sebanyak 113 produk impor tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Terdiri dari 53 produk menggunakan label tak berbahasa Indonesia dan 21 produk melanggar ketentuan manual dan kartu garansi wajib bahasa Indonesia.
"Kemudian 40 produk masih proses uji lab," ujar Direktur Standarisasi Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan Widodo di kantornya, Selasa (7/7).
Sepanjang Januari-Juni 2015, Kementerian Perdagangan sudah melakukan pengawasan kepada 205 produk. Itu sekitar separuh dari target pengawasan tahun ini sebanyak 400 produk.
"Setelah diamati dan mengikuti ketentuan undang-undang, pelanggaran condong ke SNI wajib," tuturnya.
"Sedangkan untuk produk yang tidak sesuai ketentuan, sebanyak 63,7 persen merupakan produk impor dan 36,3 persen produk dalam negeri."
Kesimpulannya, lanjut Widodo, produk impor banyak tidak sesuai dengan ketentuan di Indonesia. Adapun produk tak memenuhi SNI, antara lain: setrika listik, kompor gas, televisi tabung, AC, pompa air, mesin cuci, mainan, deterjen, perangkat makan, produk plastik, dan suku cadang.
"TV tabung ini diindikasikan berasal dari monitor komputer bekas."
Terkait itu, kata Widodo, pihaknya sudah melarang 45 pengusaha untuk mengedarkan kembali produknya.
"Ancaman pidahanya 15 tahun penjara dengan denda Rp 2 miliar. Ini bisa dikenakan dua-duanya karena ancaman sanksi administrasi tidak serta merta menghilangkan sanksi pidananya," tandasnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaKetahui Daftar Barang Impor yang Diizinkan Masuk Bea Cukai
Pemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaAda Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia
Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaIngat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnya