Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi Corona Buat Laba Perusahaan Migas Saudi Aramco Merosot 25 Persen

Pandemi Corona Buat Laba Perusahaan Migas Saudi Aramco Merosot 25 Persen Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Perusahaan minyak ternama, Saudi Aramco mencatatkan penurunan laba bersih hingga 25 persen pada kuartal pertama 2020. Anjloknya laba perusahaan diakibatkan oleh turunnya harga minyak menyusul berkurangnya permintaan pasar global di tengah penyebaran pandemi covid-19.

Pada hari ini (12/5) Aramco merilis data keuangan perusahaan terbaru, di mana perusahaan minyak ini berhasil membukukan laba 62,5 miliar riyal atau senilai USD 16,6 miliar. Artinya terdapat penurunan laba sebanyak 25 persen dibandingkan periode sama tahun 2019, saat itu Aramco meraup laba hingga 83,29 miliar riyal.

"(turunnya laba Aramco) Mencerminkan harga minyak mentah lebih rendah, serta merosotnya margin penyulingan dan margin bahan kimia dan kerugian inventaris." kata CEO Saudi Aramco, Amin Nasser dikutip dari CNN di Jakarta, Rabu (12/5).

Kendati mengalami penurunan laba, Aramco tetap membayar dividen sebesar USD 18.75 miliar di kuartal I 2020. Sebab, perusahaan minyak ternama ini telah berjanji untuk membayarkan dividen sebesar USD 75 miliar per tahun selama lima tahun ke depan meskipun tengah merugi.

"Dampak krisis Covid-19 tidak pernah dialami dunia. Sehingga kita beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang sangat rumit dan cepat berubah," kata Amin Nasser.

Pemicu Turunnya Laba

Penurunan laba bersih Aramco dipicu pernyataan otoritas setempat yang mengumumkan penurunan produksi sebesar satu juta barel per hari atau setara 1 persen produksi minyak global untuk penjualan pada bulan juni 2020. Terlebih, kebijakan ini telah direstui negara anggota OPEC maupun bukan anggota.

Langkah ini diambil setelah harga minyak dunia merosot ke titik terendah yang diakibatkan konflik antara Arab Saudi dan Rusia sejak awal Maret 2020. Konflik tersebut didasari oleh tudingan Rusia yang menuduh Arab Saudi melakukan praktik kotor dalam penjualan minyak untuk meningkatkan pangsa pasar.

Sementara itu, Ekonom sekaligus penulis buku Saudi Inc, Ellen Wald menilai, bahwa penurunan laba Aramco di kuartal I telah diprediksi sejak awal Maret 2020 seiring meluasnya pandemi corona di berbagai negara. Bahkan, ia berujar seluruh perusahaan yang bergerak di sektor minyak akan mengalami kerugian lebih lanjut selama pandemi ini masih berlangsung.

"Berdasarkan apa yang kita lihat dari perusahaan minyak lainnya seperti Exxon pada minggu sebelumnya. Itu akan menjadi indikasi dari apa yang akan terjadi di kuartal kedua di mana kita akan mulai melihat kerugian di perusahaan minyak," jelas dia.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023

Naik 18 Persen, Pertagas Raup Untung USD 196,7 Juta Sepanjang 2023

Dua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO

63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO

Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.

Baca Selengkapnya
Subholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023

Subholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023

PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon

Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon

Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya