Pameran produk kopi Indonesia di Taiwan raih USD 6,2 juta
Merdeka.com - Dalam ajang Taiwan Internasional Tea, Coffee and Wine Expo 2014, produk kopi yang menjadi andalan Indonesia sukses meraih pasar. Para produsen kopi asal Indonesia turut serta memamerkan kopi dari daerah masing-masing yang punya ciri khas.
Kendati baru pertama kali mengikuti ajang tersebut, produsen kopi nasional berhasil membukukan perolehan transaksi total mencapai USD 6,3 juta.
"KDEI Taiwan membukukan transaksi langsung sebesar USD 7.200 dan sisanya melalui kontrak pemesanan," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/11).
Beberapa produsen kopi Indonesia yang turut serta yakni, PT Rolas Nusantara Mandiri yang membawa produk luwak green bean coffee, green bean arabica coffee, green bean robusta coffee, arabica roasted coffee, black tea, cocoa, dan natural rubber diminati oleh buyer dari Taiwan, Hong Kong, dan China, dengan nilai USD 1,4 juta.
Selain itu, PT Aim Food Manufacturing Indonesia untuk produk powder coffee durian, green, red ginger, dan manggosteen flavor diminati oleh buyer dari Taiwan, Jepang, dan Amerika Serikat dengan nilai USD 8.080.
Tak hanya itu,PT Priangan Alam Lestari untuk produk luwak green bean coffee, green bean arabica coffee, green bean robusta coffee, arabica roasted coffee, dan black tea diborong oleh buyer dari Taiwan dan China dengan nilai USD 1,9 juta.
Para konsumen asal Jerman, Taiwan dan China memborong produk luwak green bean coffee, green bean arabica coffee, green bean robusta coffee senilai USD 1,2 juta milik produsen PT Heracipta Sinar Lestari.
Nus menjelaskan, faktor yang membuat produk Indonesia diminati dalam ajang tersebut lantaran strategi display paviliun bernuansa kopi dan teknik roasted coffee yang baik oleh Billie Coffee. Setidaknya tak kurang 5.000 orang dari berbagai negara mampir ke paviliun Indonesia. "Umumnya, pengunjung penasaran ingin mencicipi seteguk kopi Luwak yang dikenal paling mahal sedunia ini," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan
"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca SelengkapnyaArea Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potensi Cuan Tembakau dan Kopi Lumajang, Luas Lahan Lebih dari Lima Ribu Hektare
Komoditas pertanian tembakau dan kopi di Lumajang berpotensi jadi sumber cuan besar. Simak selengkapnya
Baca SelengkapnyaKopi Liberika Sendoyan, Komoditas Unggulan Masyarakat Sambas yang Sempat Meredup
Kopi ini dulunya sempat menjadi sumber penghasilan andalan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaTuai Pujian, Begini Sikap Prabowo Saat Minum Kopi Waktu Kampanye di Medan 'Adabnya Luar Biasa'
Begini sikap Prabowo Subianto saat minum kopi di tengah kampanye di Medan.
Baca SelengkapnyaGudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaJarang Diketahui, Ternyata Pabrik Kopi Tertua di Semarang ini Salah Satu Pemasok Terbesar di Dunia
Potret pabrik kopi yang pernah jadi eksportir terbesar di dunia ternyata ada di Semarang.
Baca SelengkapnyaKisah Penjual Kopi jadi Jawara BRILink, 'Penolong' Pedagang Pasar Kramat Jati di Waktu Mendesak
Pak Sukandar sudah lima tahun menjadi agen BRILink di tengah Pasar Induk Kramat Jati.
Baca Selengkapnya