Paksa Mandiri caplok BTN, Dahlan korbankan program rumah murah
Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara diam-diam menerbitkan surat izin prinsip Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan agenda pengambilalihan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada 11 April 2014, atau dua hari setelah Pemilu Legislatif (Pileg) dilaksanakan.
Mengetahui kabar itu, 1.200 karyawan BBTN menolak rencana pengambilalihan saham ini dengan menggelar Aksi Apel Kesetiaan Pekerja Pada Bank BTN di Kantor Pusat BBTN, Harmoni, Jakarta Pusat, Minggu (20/4).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Bank BTN Satya Wijayantara menilai, rencana merger BBTN dengan BMRI akan menimbulkan risiko yang sangat serius.
Menurut Satya, merger BBTN dengan BMRI akan menyebabkan perubahan visi dan misi BBTN yang sudah ada sebagai bank fokus bagi pelayanan rumah untuk rakyat. Sementara visi dan misi Mandiri lebih ke arah komersial.
"Kalau kita dimerger, visi misi akan sama dengan Bank Mandiri, program pembiayaan perumahan akan terhambat," jelas Satya di Kantor Pusat BBTN, Jakarta, Minggu (20/4).
Selain itu, rencana merger yang dicetuskan Menteri BUMN Dahlan Iskan ini juga akan membahayakan portofolio kredit perumahan yang saat ini sudah ditangani BBTN sebagai bank fokus pembiayaan perumahan. "Karena Bank Mandiri sama sekali tidak pernah menangani ini," ujarnya.
Risiko lanjutan bila sektor penyaluran kredit utama BTN tersebut bermasalah, lanjut Satya, adalah terhambatnya ketersediaan rumah bagi rakyat. Padahal, dengan kondisi satu bank BUMN fokus di segmen rumah, penyediaan KPR masih terhitung minim. "Risiko politik mengenai ketersediaan rumah bagi rakyat," tutur Satya.
Dalam unjuk rasa hari ini, ribuan karyawan yang datang berasal dari seluruh cabang BTN se-Indonesia. Selain memasang spanduk berisi penolakan rencana meleburkan mereka dengan Mandiri, serikat pekerja bermaksud mengulang kembali aksi ini pekan depan bila tak digubris pemerintah. Pekerja membawa spanduk penulisan, di antaranya bertuliskan "BTN Not For Sale", "Ada Agenda Tersembunyi Dalam Akuisisi BTN". atau "Jangan Jadikan BTN Komoditas Politik".
Mereka menolak dicaplok Mandiri, lantaran aturan perusahaan akan berubah serta status mereka hanya sebagai karyawan anak usaha. Unjuk rasa ini dijalankan sejak pukul 09.00 WIB. Dalam aksi tersebut, turut hadir mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, mantan Direktur BTN Siswanto, serta Pengurus DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Susanto Mundie Sudarmo.
Sebelumnya Dahlan akhirnya mengakui hendak menjadikan BTN sebagai anak usaha Bank Mandiri. Hal ini bertujuan agar Indonesia memiliki bank besar yang dapat mengalahkan bank di Malaysia, Thailand, maupun Singapura.
"Skemanya BTN menjadi anak usaha Mandiri, tidak dilebur tapi menjadi lebih kuat. BTN harus diperbesar," kata Dahlan.
Tak jauh beda, Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin memandang pencaplokan BTN dibutuhkan untuk menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN. Menurutnya ini tindakan yang tepat. Sebab, pada 2020 persaingan bank nasional dengan bank dari negara ASEAN yang memiliki aset serta modal tinggi, semakin terbuka.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambut Nataru, Bank BTN Siapkan Uang Tunai Rp19,68 T hingga Diskon Pengajuan KPR
Bank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBTN Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Asalkan Begini Caranya
BTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaBank Dunia Kritik Makan Siang Gratis, Menteri Airlangga: Mereka Belum Tahu Programnya
Kekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaSkema KPR 35 Tahun Digodok, Dirut BTN: Ringankan Cicilan Rumah Generasi Milenial dan Gen-Z
Program tersebut akan mendongkrak sisi demand karena nasabah akan memiliki cicilan yang lebih rendah.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran Apresiasi Saran Bank Dunia tentang Program Makan Siang Gratis
Bank Dunia sebelumnya menyoroti program makan siang gratis milik Prabowo-Gibra yang memerlukan perencanaan lebih matang.
Baca SelengkapnyaPlt Ketum PPP Bocorkan Survei Internal: InsyaAllah Suara Kami Naik di Pemilu 2024
PPP membawa program besar kepada masyarakat seperti kerja mudah, harga murah, dan hidup berkah dalam kampanye nasional.
Baca SelengkapnyaGanjar Janji Hapus Utang di Bank, Petani di Blora Doakan jadi Presiden: Kersane Utang Kulo Dilunasi
Mendengar kabar terkait penghapusan program kredit macet bagi petani, sontak ratusan petani bersorak gembira mendengar program Ganjar itu.
Baca Selengkapnya