Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakai Aplikasi ini, Masyarakat Bisa Hasilkan Uang Dari Sampah Rumahnya

Pakai Aplikasi ini, Masyarakat Bisa Hasilkan Uang Dari Sampah Rumahnya ilustrasi menggunakan ponsel. © Ubergizmo.com

Merdeka.com - Perusahaan rintisan (startup) pengelolaan sampah, PT Mountrash Avatar Indonesia, meluncurkan MounTPS. Ini adalah layanan aplikasi digital untuk mempermudah pengelolaan sampah daur ulang bagi warga kompleks perumahan dan apartemen.

Melalui layanan tersebut, warga kompleks perumahan atau individu rumah tangga dapat bermitra melalui sistem digital, sehingga bisa tetap produktif dan berpenghasilan dari rumah.

"Layanan MounTPS merupakan sistem digital manajemen atau pengelolaan sampah perumahan agar dapat dikelola secara transparan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan," kata Chief Executive Officer PT Mountrash Avatar Indonesia, Gideon Widjaja Ketaren, seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (1/6).

Dia mengatakan MounTPS bisa menjadi langkah terobosan dalam pengelolaan sampah di dalam negeri, terutama di kota-kota besar. Sebab, menurut dia, pengelolaan sampah melalui sistem layanan digital, rumah tangga justru akan mendapatkan keuntungan berupa uang.

Selama ini rumah tangga harus mengeluarkan iuran cukup besar untuk pengelolaan sampah dan tidak mendapatkan keuntungan lain. Sementara dengan aplikasi digital, rumah tangga dan kompleks perumahan akan mendapatkan uang dari sampah yang masih bisa didaur ulang seperti plastik, kertas, kardus, besi, botol plastik, dan lainnya.

"Untuk yang ingin mengelola penanganan sampah rumah tangga di kompleksnya secara mandiri, kami mengajak bersama-sama melakukan revolusi pengelolaan sampah rumah tangga terpilah melalui sistem digital MounTPS services," ujar Gideon.

Gideon menjelaskan selama ini setiap rumah tangga harus membayar iuran sampah, misalnya Rp25.000 per bulan. Kemudian sampah tersebut diangkut oleh petugas ke tempat pembuangan sementara (TPS) kecamatan.

Sampah di TPS kecamatan itu telah dikelola pihak ketiga dengan memanfaatkan para pemulung untuk memilah sampah itu dengan penghasilan Rp50.000 - Rp100.000 per hari. Sisa sampah dari proses sortir ditumpuk di TPS, kemudian akan diangkut oleh truk milik Dinas Kebersihan di kota setempat.

"Melalui cara konvensional ini, masyarakat atau rumah tangga akan dikenai biaya atau iuran Rp25.000 per bulan. Namun, itu hanya sebagai gambaran saja, karena iuran sampah di setiap kompkeks bervariasi, ada yang lebih mahal sampai 100.000 per bulan, bahkan lebih," tuturnya.

Sebaliknya melalui metode revolusi mental layanan MounTPS, katanya, masyarakat atau rumah tangga akan mendapatkan uang dari sampah yang mereka hasilkan.

Sistem Kerja

Gideon mencontohkan misal Si A (user/masyarakat/rumah tangga) dikenakan biaya Rp50.000 per bulan oleh aplikasi. Kemudian, sampah diangkut tiap hari dengan syarat sebelum jam 10.00 WIB.

Pemilik rumah bisa meminta asisten rumah tangga untuk memilah sampah tersebut. Satu kantong kresek untuk sampah plastik (botol plastik, dan bahan plastik lainnya). Satu kantong kresek untuk sampah kardus/duplex (sisa boks makanan), botol beling, plastik kresek/multilayer dan lainnya dimasukkan dalam botol air mineral dan dipadatkan (eco brick). Kemudian satu kantong kresek untuk sisa organik (nasi, ikan, sayuran dan lainnya), 1 botol sisa minyak jelantah, 1 kresek (pampers, pembalut, dan lain lain).

"Ini semua (jenis sampah tersebut) harus diinput dalam aplikasi Mountrash. Stiker QC Code Si A akan ditempel di dinding rumah," katanya.

Dia menambahkan petugas MounTPS akan mengambil sampah itu dengan mobil dan scan QR Code yang ada di dinding rumah, maka saldo akun Mountrash Si A akan bertambah.

Sampah yang terpilah itu langsung didistribusikan ke industri daur ulang yang menjadi mitra Mountrash. Misalnya, sampah botol plastik jenis PET akan dikirim ke penggilingan PET untuk diolah.

Setelah akhir bulan, biaya bulanan Si A muncul di aplikasi Mountrash Rp50.000 dan ada uang masuk (saldo) dari penjualan sampah Rp300.000, maka Si A untung Rp250.000 per bulan. Angka itu bergantung pada volume dan jenis sampah yang dihasilkan dari kompleks perumahan tersebut.

Wilayah Perumahan Belum Terjangkau Bisa Didaftarkan

Gideon menilai hasil penjualan sampah bagi masyarakat yang sudah berkecukupan kemungkinan tidak berarti, tetapi setidaknya yang bersangkutan telah berkolaborasi menyelamatkan bumi, sekaligus dapat mendonasikan pendapatannya ke aktivitas mitra Mountrash di wilayahnya atau ke panti asuhan, dan sebagainya. Mountrash juga berencana untuk menyalurkan dana itu melalui BenihBaik.Com.

"Bagi masyarakat yang di wilayahnya belum terdapat mitra Mountrash, Anda bisa mendaftarkan diri untuk menjadi mitra."

Sepudin Zuhri, pemilik unit pengolahan sampah plastik jenis PET di Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat, menilai bahwa skema itu sangat menguntungkan masyarakat atau rumah tangga.

Menurutnya, MounTPS juga akan menguntungkan bagi industri daur ulang karena sampah sudah terpilah dari rumah tangga sehingga dapat memangkas biaya sortir. "Selama ini biaya terbesar dalam industri daur ulang sampah adalah sortir. Sebagian sampah dari user masih dicampur menjadi satu, sehingga harus disortir lagi dan tentunya menjadi kotor."

 

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendaftaran Penukaran Uang di Istora Senayan Full hingga Akhir Maret

Pendaftaran Penukaran Uang di Istora Senayan Full hingga Akhir Maret

Masyarakat yang sudah mendaftar di aplikasi PINTAR bisa menukar uang maksimal Rp4 juta per orang.

Baca Selengkapnya
Intip Cara Generasi Milenial Mengelola Keuangan tanpa Ribet, Satu Aplikasi untuk Segala Kebutuhan

Intip Cara Generasi Milenial Mengelola Keuangan tanpa Ribet, Satu Aplikasi untuk Segala Kebutuhan

Mereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun

Baca Selengkapnya
Bawaslu Temukan 13 Ribuan Pelanggaran Alat Peraga Kampanye di Tangerang

Bawaslu Temukan 13 Ribuan Pelanggaran Alat Peraga Kampanye di Tangerang

Pelanggaran terbanyak adalah pemasangan APK dengan cara dipaku di pohon

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ratusan Aplikasi Pemerintah Digabung Jadi Satu Portal, Target Selesai 4 Bulan

Ratusan Aplikasi Pemerintah Digabung Jadi Satu Portal, Target Selesai 4 Bulan

Anas menyebut sembilan layanan prioritas akan jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya
Top Up hingga Langganan Aplikasi Bisa Setengah Harga! Cek Caranya Dulu Yuk

Top Up hingga Langganan Aplikasi Bisa Setengah Harga! Cek Caranya Dulu Yuk

Pakai aplikasi DANA, dari kegiatan top up hingga berlangganan aplikasi favorit jadi lebih murah.

Baca Selengkapnya
Platform Digital SobatBangun Milik Semen Indonesia Tawarkan Layanan Bangun Rumah & Desain Interior, Apa Keunggulannya?

Platform Digital SobatBangun Milik Semen Indonesia Tawarkan Layanan Bangun Rumah & Desain Interior, Apa Keunggulannya?

Bangun rumah kini lebih mudah bisa memanfaatkan platform digital.

Baca Selengkapnya
Sempat Bingung Cari Kegiatan, Ibu Rumah Tangga Ini Akhirnya Jual Olahan Tongkol Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari

Sempat Bingung Cari Kegiatan, Ibu Rumah Tangga Ini Akhirnya Jual Olahan Tongkol Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari

Selain memanfaatkan media sosial Instagram, penjualannya banyak terbantu karena testimoni pembeli kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Sepekan, Pungutan Rp150 Ribu Kepada Turis di Bali Tembus Rp8,1 Miliar

Sepekan, Pungutan Rp150 Ribu Kepada Turis di Bali Tembus Rp8,1 Miliar

Turis kebanyakan membayar pungutan menggunakan online ke aplikasi Love Bali.

Baca Selengkapnya
Setelah Lama Ditutup, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Kembali Dibuka

Setelah Lama Ditutup, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Kembali Dibuka

Pemesanan tiket pendakian melalui aplikasi e-Rinjani dapat diunduh di Playstore.

Baca Selengkapnya