Pada 2017, OJK targetkan 90 persen masyarakat melek keuangan
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tingkat literasi keuangan sekaligus keterlibatan masyarakat menjadi nasabah perbankan mencapai 90 persen pada 2017.
"Edukasi akan terus didorong dan peningkatan menjadi nasabah atau pihak terkait menjadi agen bank juga didorong," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/6).
Pada 2013, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru sebesar 21,8 persen dan tingkat inklusi atau keterlibatan masyarakat menjadi nasabah perbankan sebesar 59,7 persen. Itu didasarkan pada hasil survei nasional literasi keuangan OJK di 20 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 8 ribu orang.
Atas dasar itu, OJK menciptakan program layanan keuangan tanpa kantor (Laku Pandai). Ini membidik masyarakat yang berada di luar jangkauan bank.
Saat ini, sedikitnya 17 bank nasional berkomitmen menggerakkan program tersebut. Mereka menciptakan ratusan ribu agen sebagai perpanjangan tangan bertugas melakukan edukasi dan mengenalkan produk perbankan.
"Bank bertugas membina agen agar mereka bisa menjelaskan kepada masyarakat secara bertahap," katanya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaDiharapkan setiap TPAKD dapat memiliki unit-unit Pusat Literasi dan Inklusi Keuangan yang tersebar, terdekat, dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK menegaskan komitmennya dalam meningkatkan budaya antikorupsi demi menjaga integritas dan kredibilitas sebagai otoritas di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaIni sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca Selengkapnya