Orang bergaji Rp 5 juta, pilih beli pulsa dibandingkan gas 12 kg
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) merencanakan menaikkan harga gas elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 tahun ini. Kebijakan tersebut diklaim lantaran perseroan merugi hingga Rp 6 triliun.
Juru Bicara PT Pertamina Ali Mudakir mengatakan, kebijakan tersebut, tidak membawa dampak berarti terhadap inflasi. Hal ini karena, LPG 12 kg hanya dipakai 17 persen dari total konsumsi energi rumah tangga.
Dari data Pertamina, 80 persen konsumen yang berpenghasilan di atas Rp 5 juta, pengeluarannya lebih kepada komunikasi daripada pemenuhan rumah tangga. Bahkan, di bawah dari pengeluaran untuk komunikasi, bisa sampai Rp 90.000 hingga Rp 100.000. "Jadi pengeluaran untuk rumah tangga masih di bawah pengeluaran listrik dan komunikasi sehingga (inflasi) sangat kecil pengaruhnya," katanya.
Dengan pendapatan sebesar Rp 5 juta, konsumen akan lebih memilih untuk membeli sepeda motor atau kendaraan roda empat. "Kan enggak mungkin mereka bermaksud akan menambah kompor kan," kata Ali.
Selain itu, semakin besar pendapatan seseorang maka mereka akan semakin jarang memasak di rumah. Atas dasar itulah, Pertamina berani mengambil keputusan untuk menaikkan gas elpiji 12 kilogram. "Ini yang kemudian membuat kami sudah menyusun road map untuk kenaikan LPG sejak 15 Januari 2014. Sudah kirim ke seluruh Kementerian," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.
Baca SelengkapnyaGas yang bocor meledak saat percikan api muncul ketika lampu di rumah tersebut dinyalakan.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaBBM Pertalite yang dibeli, dijual GP kembali secara eceran dengan harga Rp12.000 per liter.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya