Ombudsman: Kilang Minyak Balongan Sudah 3 Kali Terbakar
Merdeka.com - Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Hery Susanto, melakukan investigasi terhadap kebakaran Kilang Balongan, Jawa Barat, yang terjadi beberapa waktu lalu. Temuan Ombudsman, kilang ini ternyata sudah pernah terbakar sebanyak 3 kali.
"Kilang minyak Balongan sudah 3 kali terbakar," ujar Hery dalam jumpa pers secara online, Jakarta, Rabu (14/4).
Dia merinci, kebakaran pertama terjadi pada Oktober 2007. Dengan adanya insiden tersebut api tidak merusak fasilitas produksi dan hanya mengganggu fasilitas pembuangan limbah.
"Kedua, pada 4 Januari 2019 pukul 09.40 WIB kebakaran terjadi di kawasan Kilang Minyak Balongan. Insiden tersebut terjadi pada fasilitas pemasok gas milik PT Pertamina EP Aset 3 ke pengolahan minyak Balongan," jelasnya.
Adapun yang terbaru terjadi pada 29 Maret 2021 pukul 00.45 WIB. Kebakaran dahsyat kembali terjadi di kilang Balongan, di mana telah terjadi insiden yang menyebabkan terjadinya kebakaran di tangki T301G.
"Kilang yang terbakar adalah Kilang Minyak Pertamina Balongan yang berlokasi di Desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat," jelas Hery.
Adapun kegiatan pemeriksaan, kata Heru, dilakukan oleh Ombudsman pada 7 hingga 8 April 2021. Kemudian pada 9 April 2021, Ombudsman meminta penjelasan penyebab kebakaran kepada PT Pertamina (Persero).
"Kegiatan pemeriksaan yang kami lakukan, pertama tentu pada 7 hingga 8 April 2021 kami melakukan investigasi. Lalu pada 9 April 2021 kami meminta keterangan kepada PT Pertamina dan PT Kilang Pertamina Internasional dan perusahaan holding Pertamina," tandasnya.
Kilang Balongan Terbakar, Indonesia Terancam Banjir Impor BBM
Pengamat Energi, Kurtubi mengatakan, kebakaran tangki Kilang Balongan tidak akan berdampak signifikan terhadap supply Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Namun untuk jangka panjang, kebakaran ini akan memicu kenaikan impor BBM.
"Kalau normalisasi, operasi Kilang Balongan belum bisa secepatnya atau baru setengah pasti akan ada langkah tambahan untuk memastikan supply ke Jakarta. Langkahnya apa? ya impor," ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Jumat (2/4).
Kurtubi mengatakan, selama ini Indonesia masih ketergantungan impor BBM. Terutama apabila terjadi kebakaran di kilang-kilang perusahaan milik negara.
"Karena setiap ada kecelakaan kilang kita amat sangat tergantung pada impor. BBM impor luar biasa besar karena kapasitas kilang terbatas. Paling mengerikan minyak mentah impor nya luar biasa," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaBasuki meninjau lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (3/1) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang balita di Bekasi, AS (3) mengalami insiden mengkhawatirkan setelah hidungnya kemasukan ujung ballpoint atau pulpen.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaAlasan Menhub Budi Karya Sumadi melarang penerbangan balon udara di musim mudik lebaran karena bisa mengganggu penerbangan.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca Selengkapnya