Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Oktober-Desember, waktu tepat menaikkan harga BBM subsidi

Oktober-Desember, waktu tepat menaikkan harga BBM subsidi Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia menyatakan waktu paling tepat menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah Oktober-Desember 2014. Adapun, jangan sampai keputusan pemerintah berlarut-larut sampai lewat Februari 2015. Sebab, di momen tersebut, penaikan harga energi akan berdampak amat parah pada perekonomian nasional.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengingatkan, bahwa jelang triwulan II tahun depan, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) bisa saja mulai menaikkan suku bunga. Aliran modal ke Indonesia bisa seret, bila investor menilai pemerintah tidak serius mengatasi isu subsidi BBM yang menggerus neraca perdagangan.

"Kalau bisa jangan sampai lewat Februari. Kita berlomba dengan waktu, terutama kenaikan Fed Fund Rate. Sebaiknya sebelum Fed Fund naik kita sudah melakukan reformasi struktural," ujarnya di kantor pusat BI, Jakarta, Jumat (12/9).

Patokan waktu itu bukan formulasi yang baku. Bank sentral menilai, kalau memang era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hendak menaikkan harga premium dan solar subsidi, justru dampaknya bagus buat perekonomian. "Semakin cepat semakin baik," kata Mirza.

Perhitungan BI menunjukkan penaikan harga Rp 1.000 per liter, tetap harus diikuti kenaikan kembali Rp 2.000 per liter di tahun berikutnya. Ini agar defisit transaksi berjalan makin ciut, sehingga minat investor asing menanamkan modal di portofolio tetap tinggi.

Bahkan, kalau Presiden Terpilih Joko Widodo berani ambil risiko, Mirza menyarankan penaikan harga BBM jangan tanggung. Supaya perbaikan neraca dagang dan transaksi berjalan RI pun lebih signifikan.

"Kalau naik Rp 1.000 nanti 2015 perlu dinaikkan lagi Rp 2.000. Ya lebih baik langsung dinaikkan sekali Rp 3.000 per liter," urainya.

Seandainya opsi penaikan Rp 3.000 per liter diambil, BI menjamin pemerintah tidak akan dihantam inflasi terlalu besar. Kenaikan indeks harga konsumen di kisaran 2,5 persen hingga 3 persen per tahun. Dengan asumsi makro 4,4 persen pada RAPBN 2015, maka penaikan harga BBM paling ekstrem akan membuat inflasi tahun depan berada di level 7,4 persen.

(mdk/yud)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini

Harga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini

Harga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen

FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen

Pemerintah Kuba akan menaikkan harga BBM hingga 500 persen mulai Februari 2024 untuk mengendalikan defisit anggaran di tengah krisis ekonomi.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Investor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).

Baca Selengkapnya
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.

Baca Selengkapnya