OJK yakin masyarakat Bali melek produk keuangan
Merdeka.com - Pada 2013, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan survei mengukur tingkat pemahaman masyarakat Bali mengenai sektor jasa keuangan. Sampelnya 400 responden.
Hasilnya, cuma 19,5 persen masyarakat Bali yang paham literasi keuangan. Lebih rendah dibanding sekala nasional yang mencapai 22 persen.
Ketua OJK Bali Zulmi masih penasaran dengan hasil tersebut. Dia berencana melakukan survei ulang tingkat literasi keuangan masyarakat di Pulau Dewata. Sebab dia yakin hasilnya saat ini pasti jauh lebih besar dibanding nasional.
"Saya usulkan untuk survei ulang. Apalagi kami sudah melakukan sosialisasi, kalau perkiraan dengan sample lebih banyak saya optimistis tingkat literasi di sini bisa 40 persen," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/6).
Dari penilaiannya, hasil survei dua tahun lalu sudah tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Apalagi, di sebagian besar masyarakat Bali diklaim melek literasi keuangan karena dari tingkat desa sudah mengenal lembaga perkreditan desa (LPD).
Rencananya survei akan meliputi sejauh apa masyarakat mengetahui lembaga keuangan dan apakah sudah paham menggunakan produk jasa keuangan seperti asuransi, tabungan serta reksadana.
"Kami belum menentukan pelaksanaan survei karena masih harus menunggu persetujuan dari OJK Pusat," jelas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaYLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya
Jumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.
Baca SelengkapnyaOJK dan Kemendagri Sepakat untuk Perkuat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
Diharapkan setiap TPAKD dapat memiliki unit-unit Pusat Literasi dan Inklusi Keuangan yang tersebar, terdekat, dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing
BPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.
Baca SelengkapnyaTagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya
Dalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya