Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK: Tanpa tiru Malaysia, Indonesia tetap harus merger bank

OJK: Tanpa tiru Malaysia, Indonesia tetap harus merger bank Komisioner OJK. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku akan terus mengupayakan merger antar bank, sebagai implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Langkah ini bukan upaya menyaingi Malaysia yang baru saja melakukan merger perbankan terbesar.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengakui, proses mendorong peleburan bank di Tanah Air masih jalan di tempat. Tapi, dia optimis rencana itu akan bisa dilakukan menjelang integrasi pasar keuangan ASEAN pada 2020.

"(Konsolidasi) belum ada progress. Konsolidasi masih akan kita dorong baik bank yang besar dan kecil. Bentuknya bisa merger, itu yang bagus supaya terbentuk industri keuangan lebih kompetitif," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/7).

Kalaupun Malaysia sanggup mengupayakan merger skala besar saat ini, OJK merasa tidak perlu panik. Sebab, skala ekonomi dua negara berbeda. "Ya lain lah Malaysia sama Indonesia. Nanti kita lihat. (Perbankan Indonesia) Enggak ketinggalan," tambahnya.

Untuk diketahui, tiga bank Negeri Jiran yakni CIMB Group, RHB Capital, serta Malaysia Building Society sepakat melakoni merger. Alhasil, lahirlah bank baru dengan aset setara Rp 2.300 triliun.

Di sisi lain, Bank Indonesia mendukung setiap upaya mengurangi jumlah bank di Tanah Air. Sesuai rencana kerja API, jumlah bank yang saat ini mencapai 120 unit, hendak disusutkan menjadi 80 unit saja.

Saat ini, penanggung jawab program tersebut adalah Otoritas Jasa Keuangan. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mendengar akan ada revisi atas arsitektur itu, sehingga dia bakal mengupayakan dialog dengan lembaga superbody tersebut.

"Saya memahami OJK ada rencana mengeluarkan revisi arsitektur perbankan dan tentunya dari sisi makroprudential, BI akan menyampaikan pandangannya," kata gubernur BI kemarin.

Akan sangat disayangkan, bila liberalisasi pasar ASEAN justru tidak menguntungkan pelaku perbankan di Indonesia. Agus melihat selepas dihajar krisis ekonomi 1997, para bankir di Tanah Air serius berbenah, dan punya potensi menguasai pasar di kawasan.

"Perbankan Indonesia sejak krisis tahun 1997 itu terus membangun kesiapan dari sektor perbankan. Dan nanti di MEA itu akan bisa membuat bank-bank Indonesia hadir di negara anggota ASEAN," ujarnya.

Beberapa bulan lalu, Kementerian BUMN sebetulnya berniat merealisasikan akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Serikat pekerja BTN sempat menggelar unjuk rasa, ketika mendengar mereka hendak disatukan dengan sesama bank pelat merah itu. Adapun rencana ini tidak disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Alasannya, keputusan akuisisi bisa mengganggu situasi menjelang pemilihan umum presiden.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
OJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya
Izin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS
Izin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS

Izin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut

KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.

Baca Selengkapnya
Dorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Dorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial

Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya