OJK Sebut Belum Ada Perusahaan BUMN yang akan IPO Tahun Ini
Merdeka.com - Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yunita Linda Sari mencatat, ada 68 perusahaan calon emiten dalam pipeline atau daftar evaluasi pencatatan perdana saham alias initial public offering (IPO) pada tahun ini.
"Saat ini (untuk) minat IPO ada 68 perusahaan di pipeline, yang menunda juga banyak tergantung kebutuhan," ungkap dia dalam acara Pelatihan dan Media Gathering di Bali, Jumat (9/4).
Kendati demikian, dia memastikan dari 68 perusahaan yang berencana melantai di pasar modal tersebut tidak terdapat satupun dari kalangan perusahaan pelat merah. "Saat ini belum ada BUMN," tekannya
Dia menjelaskan, jumlah emiten yang masuk di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini terus menunjukkan peningkatan. Kendati demikian, nilai yang dihimpun dari emiten-emiten tersebut justru mengalami penyusutan dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
"Tahun ini raising fund banyak sekali walaupun nominalnya tidak seberapa dibandingkan zaman dua atau tiga tahun lalu walau sedikit tapi value-nya besar. Tapi, sekarang perusahaannya banyak tapi rata-rata dari yang di-offer tidak sebanyak dulu," tegasnya.
Menurutnya, saat ini jumlah emiten yang telah masuk di pasar modal mencapai 803. Terdiri dari 671 emiten saham, 52 emiten obligasi/sukuk, dan 80 emiten saham dan obligasi sukuk. "Atau tumbuh sekitar 12,6 persen dari 713 emiten di tahun lalu," ucapnya.
Sedangkan, nilai kapitalisasi pasar kapitalisasi pasar saham hingga Kamis (8/4) sebesar Rp 7.173 triliun atau naik 2,93 persen dibanding per 30 Desember 2020 sebesar Rp 6.968 triliun. "Jadi, kalau year to date nya naiknya sudah 2,93 persen. Alhamdulillah naik," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaOJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPeluncuran ini sejalan dengan mandat UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaOJK menyebut akan mencabut moratorium perizinan terhadap entitas pinjol baru yang khusus bergerak di sektor produktif dan UMKM.
Baca SelengkapnyaIni sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca Selengkapnya