OJK sayangkan minimnya pengetahuan masyarakat soal keuangan syariah
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyayangkan minimnya pengetahuan masyarakat terhadap industri keuangan syariah. Pasalnya, sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, keuangan syariah diklaim sangat menguntungkan Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan masyarakat saat ini dinilai hanya mengetahui mengenai perbankan syariah. Namun, tidak pada pasar modal maupun instrumen investasi syariah lainnya.
Muliaman menambahkan peluang bisnis syariah sangat bermanfaat pada perekonomian kecil. Dia mencontohkan mulai dari segi pariwisata, infrastruktur, manufaktur dan lainnya.
"Ekonomi syariah, paling menonjol keuangan syariah, tetapi tidak bisa meninggalkan sektor riilnya," kata Muliaman di Jakarta, Selasa (17/2).
Besarnya peluang ekonomi syariah membuat Muliaman mendorong masyarakat untuk lebih mengenal sektor ini. "Dengan demikian kita berharap tumbuh dan berkembang sektor riil sejalan dengan ekonomi syariah. Saya kira itu yang dicari ekonomi syariah," ujarnya.
Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden Boediono menilai perekonomian berbasis syariah Islam semakin tidak terpisahkan dari percaturan ekonomi global. Paling tidak, ada tujuh sektor bisnis yang kini menjadi andalan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Sektor-sektor usaha itu adalah bisnis kuliner, keuangan dan asuransi syariah, busana muslim, kosmetik, farmasi, hiburan, serta pariwisata.
Secara global, industri berbasis nilai-nilai Islam itu telah menjadi industri paling dinamis dibandingkan industri yang lebih mapan seperti perbankan, otomotif, dan lain-lain.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengingatkan koleganya agar serius menggenjot bisnis-bisnis syariah unggulan. Khusus untuk pariwisata saja, negara anggota OKI sepanjang periode 2007-2012 mencatat kenaikan jumlah turis 5,5 persen. Dampaknya terhadap perekonomian negara Islam mencapai USD 8 triliun, alias setara 9 persen Produk Domestik Bruto global.
Belum lagi potensi konsumen yang memilih produk syariah, dalam survei Economic Intelligence Unit 2013, mencapai 10 persen dari total populasi dunia.
"Sehingga bisa kita saksikan, produk gaya hidup, pariwisata, makanan halal, busana muslim, dan seluruh bisnis lain yang berbasis nilai-nilai Islam akan terus tumbuh di masa mendatang," kata Mari Elka.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya
Dalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pelaporan Kepemilikan Saham
OJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaOJK Perintahkan Perbankan Blokir 4.000 Rekening Terkait Judi Online
Apabila ditemukan adanya pergerakan yang tidak wajar ataupun mencurigakan, maka bank wajib melaporkan ke PPATK.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnya