OJK: Pertumbuhan ekonomi 5 persen tidak cukup untuk Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah telah mematok target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 mencapai angka 5,3 persen dalam APBN 2016.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad menilai, angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen, masih jauh dari kebutuhan Indonesia dalam hal penyerapan tenaga kerja. Hal ini didasari oleh jumlah penduduk Indonesia yang mencapai angka lebih dari 250 juta jiwa.
"Untuk negara sebesar Indonesia, pertumbuhan sebesar 5 persen tidak cukup, karena tambahan tenaga kerja sangat besar. Jumlah penduduk kita besar sekali, maka semua harus dibawa ke level yang lebih tinggi," kata Muliaman dalam pidato peluncuran buku & diskusi Laporan Perekonomian Indonesia bertajuk 'Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural' di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4).
Untuk itu, Muliaman menilai perlu faktor-faktor pendukung agar pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka lebih dari 5 persen, utamanya stabilitas kondisi dalam negeri melalui reformasi struktural.
"Untuk sama-sama mengawal stabilitas dan mendorong pertumbuhan melalui reformasi struktural ini perlu terus diagendakan dan didiskusikan," ujar Muliaman.
Menurutnya, reformasi struktural tidak mudah dan tidak sederhana. Perlu sinergi koordinasi, kolaborasi serta kepemimpinan dalam proses jadi satu hal fundamental.
"Di sisi lain ada kebutuhan penting yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi. Saya kira ini tidak bisa ditunda. Makanya mewujudkan reformasi struktural. Tanpa itu, sulit mencapai tingkat pertumbuhan lebih tinggi," tambahnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaKepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnya