OJK: Nomor HP jadi rekening, transaksi di ATM tak perlu kartu
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mengembangkan dan menyempurnakan sistem perbankan dengan nomor telepon seluler. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menuturkan, nantinya nomor telepon bakal menjadi nomor rekening.
"Ya nomor rekening juga dan nomor HP jadi nomor rekening dia," jelas Muliaman di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (23/10).
Sejauh ini, kata dia, pihaknya masih melakukan sosialisasi kepada bank dan provider telekomunikasi. Bila hasilnya positif, tak menutup kemungkinan hal itu segera dikembangkan. "Satu bulan ini lagi, akhir November lah," jelasnya.
Dia menjelaskan nantinya akan ada agen yang langsung ditunjuk oleh bank untuk menjalankan program ini. Dengan kata lain, nantinya nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang Bank, tapi cukup ke agen yang ditunjuk pihak bank.
"Agennya itu toko-toko kecil di perempatan jalan yang akan dibina oleh bank, sehingga orang tidak usah datang ke bank yang ada di kota , jadi bisa di perempatan jalan, yang biasanya jualan pulsa," kata Muliaman.
Meski infrastruktur sudah siap, Muliaman menyatakan, program ini perlu disosialisasikan terlebih dulu kepada masyarakat. Sehingga pada awal kemunculannya semua transaksi tetap aman.
Pihaknya menuturkan, pihak bank yang akan menjalankan kebijakan tersebut harus sudah siap. "Banknya harus memenuhi persyaratan baik dalam kesiapan teknologinya maupun orangnya untuk operasionalnya," ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Suahasil Nazara setuju dengan sistem OJK ini.
"Mudah-mudahan dari OJK segera dikeluarkan melalui branchless banking," ucap Suahasil.
Menurut dia, dengan sistem nomor telepon jadi rekening, maka nasabah tak perlu lagi membawa kartu ATM kemana-mana. "Nanti orang tinggal ke ATM bawa HP. Pencet pinnya, keluar duitnya. Itu inovasi-inovasi yang coba segera dilakukan," ucapnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin juga setuju dengan program ini. Hanya saja, pihak bank meminta agar insfrastruktur lebih diperdalam.
"Untuk mempermudah pembayaran membutuhkan infrastruktur yang bagus. Dengan teknologi, kita harus sensitif," terang Budi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saldo di ATM Dipotong Tiap Bulan, Ternyata Dananya Untuk Ini
Nilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaPakai Password Tanggal Lahir, Kartu ATM Majikan di Jaksel Dikuras Pembantu
Pelaku baru bekerja di rumah majikannya selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Perlu ke ATM, Sekarang Bisa Tarik Tunai Cuma Pakai QRIS
Lewat layanan QRIS Tuntas, masyarakat bisa mengambil uang tanpa ke mesin ATM dan menggunakan kartu debit.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaTagih Cicilan Kredit ke Masyarakat Kini Ada Aturannya, Tak Boleh di Hari Libur Nasional dan Ada Jamnya
Dalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaBuka Rekening BTN Kini Bisa dari Handphone, Tak Perlu ke Kantor Cabang
Nasabah dapat melakukan proses pembukaan rekening baru via Super Apps BTN Mobile di mana saja dan kapan saja, tanpa perlu datang ke Kantor Cabang.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnya