Obyek klaim asuransi banjir tahun ini lebih besar dari 2007
Merdeka.com - Kawasan Jabodetabek awal tahun ini diterpa banjir besar yang disebut-sebut siklus bencana lima tahunan. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan obyek yang terkena klaim tahun ini lebih banyak dibanding saat banjir melanda Jakarta pada 2007 lalu.
Ketua Umum AAUI Cornelius Simanjuntak menyatakan, pihaknya memakai data klaim saat banjir besar 2002 dan 2007 di Jabodetabek untuk memproyeksikan kebutuhan dana mengganti kerugian nasabah tahun ini. Hasilnya ada perbedaan dalam variasi obyek klaim.
"Pada 2002, obyek yang diklaim tertanggung adalah properti dan kendaraan bermotor, sementara pada 2007 bertambah meliputi mesin, dan kecelakaan diri. Tahun ini kita perkirakan yang akan masuk klaim bertambah lagi," ujar Cornelius di kantornya, Selasa (22/1).
Makin bertambahnya obyek yang masuk kategori dapat diklaim oleh asuransi karena produk yang ditawarkan industri asuransi semakin beragam. Sehingga banyak isi bangunan ikut menjadi tanggungan.
"Potensi obyek yang bakal ditanggung itu misalnya ATM, kan banyak ATM di basement terendam, seperti di (Gedung) UOB itu juga banyak alat-alat kelistrikan seperti generator yang juga ditanggung asuransi," paparnya.
AAUI menjamin pembayaran klaim akan dipercepat. Serta ada toleransi khusus bila ada tertanggung yang terlambat melaporkan kerugian melewati tenggat waktu tujuh hari kalender seperti diatur dalam Polis Standar Indonesia.
"Selama tidak ada indikasi kesengajaan, pasti kita ganti (kerugian)," cetusnya.
Di tempat yang sama, Kepala Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani berharap industri asuransi bersikap proaktif melayani korban banjir. Dia meminta layanan telepon darurat untuk laporan klaim bisa dibuka 24 jam.
"Memang untuk klaim itu industri asuransi tidak bisa aktif mencari tahu, tapi saya minta agar layanan call center 24 jam bisa aktif supaya klaim bisa dilayani sewaktu-waktu," ungkapnya.
Tahun ini, AAUI memperkirakan klaim akibat banjir yang harus mereka tanggung mencapai Rp 3 triliun, meningkat 50 persen dibanding 2007 sebesar Rp 1,5 triliun. Melonjaknya ganti rugi itu disebabkan oleh meningkatnya nilai pertanggungan obyek yang diasuransikan.
"Selain itu, banyak area yang tidak diperkirakan banjir ternyata terkena juga, seperti Pluit dan Jatiasih," kata Cornelius.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan mengenai 10 jenis asuransi yang penting untuk dipahami.
Baca SelengkapnyaPemenuhan klaim tutup usia kepada ahli waris nasabah senilai Rp1,5 miliar jadi bukti konsistensi perusahaan asuransi.
Baca SelengkapnyaManfaatkan asuransi sepeda dari BRI Insurance yang bikin hobimu jadi aman dijalani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bentuk asuransi yang diberikan bukan hanya perlindungan jiwa saja, tetapi perlindungan kecelakaan.
Baca SelengkapnyaTidak semua korban kecelakaan lalu lintas bisa mendapatkan asuransi dari Jasa Raharja.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaAngka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaBelajar dari kecelakaan mau di KM 58 tol cikampek, tidak semua mobil bisa klaim asuransi sekalipun rutin bayar polis.
Baca Selengkapnya