Merdeka.com - Jelang hari raya Idul Fitri, sejumlah pusat perbelanjaan berlomba-lomba memberikan diskon terhadap barang dagangannya guna menyedot perhatian para konsumen. Tujuannya jelas, meraup untung sebesar-besarnya saat momen besar umat muslim ini.

Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia, Handaka Santosa, mengatakan keuntungan didapat oleh pedagang dari aksi diskon gede-gedan tersebut bisa mencapai dua kali lipat.

"Kalau dibandingkan bulan-bulan biasanya, (peningkatan pendapatan) antara 50-100 persen. Tergantung kondisi spesifikasi mall tersebut," ucap Handaka saat dihubungi merdeka.com, Jakarta.

Dia memperkirakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, peningkatan pendapatan jelang Lebaran tahun ini mencapai 10 persen. Handaka menjelaskan, biasanya diskon besar diberikan kepada barang stok lama.

"Diskon ini diberikan kepada barang-barang yang diharapkan segera cuci gudang untuk digantikan dengan barang baru. Soalnya kan kalau barang lama enggak habis, barang baru enggak bisa didisplay," jelasnya.

Handaka mengklaim, momen obral diskon ini, juga sebagai upaya menekan masyarakat Indonesia berbelanja di luar negeri. Hal ini tentu tidak membantu untuk pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

"Untuk bisa mengurangi minat belanja di luar negeri. Karena biasanya kalau sudah jelang-jelang Lebaran seperti ini, sudah ada tuh yang pergi keluar (negeri) dengan membawa tas-tas kosong. Maksutnya mau belanja di sana saja," bebernya.

Pantauan merdeka.com, di sejumlah pusat perbelanjaan, memang tak dipungkiri dengan adanya bandrol diskon sukses menyedot perhatian para konsumen.

Biasanya barang yang didiskon besar diletakkan di sebuah wagon (bak baju) untuk kemudian nantinya para konsumenlah yang 'mengudak-udak' barang tersebut untuk memilihnya. Seperti yang diungkapkan Nelly (26).

Karyawan swasta tersebut mengakui bahwa adanya diskon yang terpampang kerap membuatnya berhenti di satu toko. "Iya karena diskon. Pertama mau lihat dulu, kalau sekiranya bagus ya beli kalau enggak ya sudah enggak," ucapnya.

Nelly juga mengakui bahwa dirinya berbelanja saat ini memang untuk menyambut hari raya, di samping, THR dari kantornya yang juga sudah turun. "Ini juga saya baru belanja sekarang. Soalnya kan nunggu THR dulu," ucap Nelly seraya tetap memburu pakaian yang ada di wagon.