Merdeka.com - Kementerian Ketenagakerjaan telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2022 hingga tahap keempat. BSU ini disalurkan kepada para pekerja/buruh yang memenuhi persyaratan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta penyaluran program Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2022 senilai Rp600.000 dipercepat. Terutama, untuk penerima manfaat dari daerah-daerah yang jauh dari ibu kota.

"Kita harapkan dari penyaluran BLT daya beli konsumsi masyarakat bisa terangkat menjadi lebih baik dan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara makro," ucap Jokowi di saat meninjau penyaluran BSU di Kota Ternate, Maluku Utara, beberapa waktu lalu.

Presiden Jokowi menuturkan, sampai tahap ketiga secara nasional BSU sudah tersalurkan kepada 7.077.550 pekerja atau sebanyak 48,3 persen.

Kendati begitu, masih ada masyarakat yang bertanya-tanya, bagaimana ketika ingin masuk akun Siap Kerja namun nomor aktif yang didaftarkan sebelumnya sudah tidak aktif? Begini solusinya:

Solusi dari Kemenaker

Dikutip dari akun instagram resmi @Kemanaker, Rabu (5/10). Anda dapat mengirim pesan langsung ke media sosial resmi milik Kementerian Ketenagakerjaan seperti Twitter @KemankerRI, dan Facebook dengan nama akun Kementerian Ketenegakerjaan Republik Indonesia.

"Rekanaker mengalami kendala hal seperti ini? Silakan kirimkan pesan langsung (DM) ke Minaker ya di twitter dan Facebook," tulis @Kemnaker, Rabu (5/10).

Sebagai informasi, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah kembali menyerahkan secara simbolis Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2022 kepada pekerja kesehatan, dari total 263 tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah, 168 pekerja Rumah Sakit (RS) Soekandar dan 170 orang pekerja Rumah Sakit (RS) RA Basoeni, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Ida menjelaskan, BSU ini merupakan wujud hadirnya negara dan ikut merasakan dampak dari kenaikan BBM sekaligus menjaga daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

"BSU 2022 ini diberikan pemerintah tanpa melihat level pekerja, tapi karena melihat dampak kenaikan BBM yang menimpa semua sektor," ujar Ida dalam keterangan resmi, beberapa waktu lalu.