Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD Diprediksi Melemah

Merdeka.com - Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim memprediksi, dalam perdagangan hari ini, Rabu (27/5) nilai tukar Rupiah akan dibuka melemah. Namun pada penutupan perdagangan, mata uang Garuda akan kembali menguat terbatas di kisaran Rp14.710 hingga Rp14.785 per USD.

"Adanya tanda-tanda aktivitas ekonomi dibuka kembali di seluruh dunia membantu investor mengabaikan tensi ketegangan antara AS-China," ujar Ibrahim, Jakarta, Rabu (27/5).

China mengumumkan undang-undang keamanan nasional yang baru, yang jika diterapkan, akan memberi Beijing lebih banyak kendali atas Hong Kong dan dapat memicu protes pro-demokrasi lebih lanjut di kota tersebut. Otoritas keamanan Hong Kong mengatakan adanya kemungkinan aktivitas terorisme tumbuh di kota itu, di tengah maraknya unjuk rasa yang dilakukan oleh warga Hong Kong.

"Tiongkok masih melakukan Kongres Nasional hingga 28 Mei nanti. Di sela-sela kongres, Menlu Wang Yi mengingatkan AS untuk tidak mengonfrontasi Tiongkok. Belakangan hubungan AS-Tiongkok renggang akibat isu HAM, dagang, Covid-19 dan Hong Kong," jelasnya.

AS mengancam sanksi terhadap China jika Beijing mengimplementasikan RUU keamanan nasional baru yang lebih ketat atas Hong Kong. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien, mengatakan AS ingin Hong Kong memiliki otonomi yang luas sehingga tetap bisa menjadi pusat keuangan Asia.

Hubungan AS-China Memanas Gara-Gara Corona

Hubungan AS-China kembali memanas setelah merebaknya virus corona menjadi pandemi global. Presiden AS Donald Trump menuding China telah menutup-nutupi fakta asal muasal virus dan telah gagal menangani wabah sehingga bisa menjadi pandemi yang menjangkiti lebih dari 200 negara dan teritori seperti sekarang ini.

"Trump yang geram terus mengambil berbagai manuver, mulai dari rencana menerapkan tarif, menghapus China dari rantai pasok global hingga mengancam putus hubungan dengan Negeri Tirai Bambu," tandasnya.