Nilai Tukar Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp14.282 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah ditutup melemah tipis 17 poin dilevel Rp14.282 dari penutupan sebelumnya dilevel Rp14.299, Rabu (1/7). Pelemahan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kondisi eksternal yaitu penandatangan undang-undang keamanan nasional Hong Kong.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan setelah ditandatangani undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong oleh Presiden Negeri Tirai Bambu Xi Jinping maka ada keuntungan tersendiri bagi pasar dalam negeri.
"Kemungkinan aliran modal asing yang terparkir di Hong Kong akan kembali mengalir ke pasar dalam negeri, sehingga pemerintah harus melakukan evaluasi kebijakan dan menyiapkan regulasi yang bisa memudahkan pengusaha-pengusaha tersebut untuk memindahkan asetnya," jelasnya.
Secara bersamaan Bank Indonesia terus berupaya untuk menstabilkan mata uang Garuda dengan melakukan intervensi di pasar Valas, Obligasi dan SUN di pasar DNDF. Sehingga pasar kembali stabil walaupun dalam penutupan sore ini rupiah masih ditutup melemah namun tipis.
"Dalam perdagangan besok rupiah kemungkinan akan menguat terbatas dilevel Rp14.250 sampai 14.300 per USD," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnya