Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Menguat Seiring Perkembangan Positif Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpeluang menguat seiring perkembangan positif vaksin Covid-19.
Pada pukul 09.29 WIB, Rupiah masih melemah 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp14.470 per USD dari sebelumnya Rp14.450 per USD.
"Sepertinya pergerakan aset berisiko termasuk Rupiah di pasar Asia akan positif hari ini merespons kabar baik dari kemajuan penelitian vaksin Covid-19," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (15/7).
Pergerakan positif tersebut, lanjut Ariston, juga mengikuti pergerakan positif di pasar saham AS semalam.
Perusahaan bioteknologi AS Moderna melaporkan hasil pengujian vaksin yang sukses memproduksi antibodi di tubuh manusia subjek penelitian.
Penemuan vaksin diharapkan menjadi solusi untuk menghentikan penyebaran Covid-19 yang telah berdampak kepada hampir di seluruh negara di dunia.
Rupiah Berpotensi Menguat ke Rp14.350/USD
Untuk Rupiah, Ariston menilai pasar juga akan memperhatikan data neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2020 yang diperkirakan surplus. "Hasil yang surplus bisa mendukung penguatan nilai tukar Rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan Rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.350 per USD, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.500 per USD.
Pada Selasa (13/7) lalu, Rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.450 per USD dari sebelumnya Rp14.425 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJumlah kecelakaan tahun ini turun 6 persen dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnya