Merdeka.com - Krisis utang Uni Eropa telah menyebabkan berkurangnya bantuan untuk negara berkembang dan miskin. Hal tersebut diungkapkan oleh lembaga pengawas bantuan, Data, seperti yang dilansir dan BBC News.

Dalam berita tersebut, BBC mengungkapkan bahwa baru kali ini dana bantuan Uni Eropa mengalami pengurangan signifikan selama satu dekade terakhir. Pemotongan paling parah pernah dilakukan untuk anggaran tahun 2010-2011 yaitu dari Spanyol dan Yunani.

Namun secara keseluruhan, dana bantuan Uni Eropa telah turun sebesar 1,5 persen. Laporan tersebut juga mengungkapkan akibat dari krisis ekonomi Eropa telah berimbas kepada beberapa negara paling miskin di dunia.

Di tahun 2010-2011, Spanyol telah memotong hampir sepertiga dana bantuan dibanding biasanya. Sementara Yunani telah memotong dana bantuannya sebesar 40 persen.

Data juga menjelaskan, alih-alih menurun, dana bantuan dari negara Uni Eropa malah naik selama satu dekade lalu. Negara-negara Eropa adalah penyumbang terbesar dana bantuan di seluruh dunia. Lebih dari setengah dana bantuan dunia berasal dari Eropa.

Selama ini, penyumbang dana terbesar adalah Jerman (USD 14 miliar atau 0,39 persen dari pendapatan nasional), Inggris (USD 13,5 miliar atau 0,55 persen) dan Prancis (USD 12 miliar atau 0,42 persen).

Salah satu penulis laporan Data, Adrian Lovett mengatakan bahwa beberapa negara yang akan terimbas krisis Eropa antara lain adalah negara-negara di Afrika. "Beberapa negara yang kami khawatirkan sebagian besar dari Afrika, seperti Mozambique, Tanzania dan Malawi. Saat ini mereka membutuhkan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari," kata dia.