Nabung Emas Jadi Pilihan Investasi Bijak Selama Pandemi, Kok Bisa?
Merdeka.com - Banyak dampak yang ditimbulkan dari situasi pandemi seperti beberapa bulan belakangan ini, yang paling terasa jelas dari sisi finansial. Inilah yang bikin kamu wajib mengatur keuangan kembali dan mulai memikirkan bentuk investasi yang bisa jadi modal masa depan. Tahu nggak kalau nabung emas sekarang jadi primadona investasi selama pandemi? Ini alasannya!
Pilihan Investasi yang Mudah, Nggak Membutuhkan Skill Khusus ©ShutterstockBagi pemula di bidang investasi, mungkin akan kebingungan saat dihadapkan dengan banyaknya pilihan. Emas bisa jadi solusi tepat yang dapat dilakukan siapa saja. Tanpa harus memiliki skill khusus, mempelajari seluk beluk investasi atau kemampuan menganalisa pasar, cukup memilih emas batangan sesuai kemampuan.
Selain itu, risikonya cukup minim saat disimpan dalam jangka waktu lama karena nggak mengalami perubahan fisik, seperti investasi properti. Harganya pun relatif stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahunnya yang bikin investasi emas tampak makin menggiurkan.
Emas adalah Aset Lancar, Bisa Diuangkan Kapan Saja Dibutuhkan ©ShutterstockButuh dana segar dalam waktu singkat? Masalahmu bisa teratasi dengan menjual emas kapan dan di mana pun diperlukan. Tergolong salah satu aset lancar, emas dapat diuangkan dengan mudah tanpa harus menyiapkan dokumen khusus. Berbeda dengan jenis investasi lainnya yang lebih sulit dicairkan, bahkan hanya bisa diuangkan pada saat tertentu dan harus memenuhi berbagai syarat yang rumit.
Harga Emas Cenderung Stabil, Bahkan Sempat Naik Drastis Selama Pandemi ©ShutterstockSalah satu alasan utama menjadikan emas sebagai pilihan investasi yang tepat adalah harganya yang relatif stabil dan cukup aman. Bahkan baru-baru ini harga emas terus naik hingga mencapai 25% di tengah pandemi, akibat kondisi ekonomi dunia yang menurun dan memicu banyak masyarakat untuk berpindah ke investasi yang lebih aman.
Nabung Emas Makin Gampang Karena Nggak Harus dengan Emas FisikDibandingkan investasi lain yang butuh modal besar, siapa saja bisa memulai investasi emas sesuai kemampuan keuangannya. Nggak harus ke toko emas, kini tersedia juga pilihan tabungan emas. Tanpa memegang bentuk emas fisik yang justru berisiko hilang, dana yang disetor ke dalam tabungan emas akan secara otomatis dikonversi menjadi emas.
Bisa datangkan keuntungan, sekarang saatnya menabung emas secara digital dan terjamin keamanannya dengan fitur Nabung eMAS di aplikasi DANA yang dijamin bebas cemas. Nabung eMAS di DANA juga bisa dimulai dengan nominal terkecil yaitu Rp 9 ribuan aja.
©Instagram/dana.idMudah, aman dan tentunya menguntungkan, pastikan dulu sudah memiliki akun DANA Premium. Lanjutkan dengan membuka aplikasi DANA dan tap eMAS di Semua Layanan. Klik Beli eMAS dan masukkan jumlah yang diinginkan. Tap konfirmasi dan kamu pun sudah berhasil Nabung eMAS. Nggak jadi beban, kalau diterapkan dengan disiplin bisa bawa cuan! Segera download atau update aplikasi DANA di smartphone kamu dan siapkan investasi cuan dengan Nabung eMAS. (eth)
(mdk/wri)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TIko menyebut ada banyak manfaat yang didapat jika pelaku usaha menabung emas.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaRisiko investasi emas terbilang minim. Memilih emas sebagai investasi menjadi solusi terbaik untuk pemula.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaEmas atau logam mulia menjadi instrumen investasi jangka panjang yang bisa menguntungkan asalkan dijual di waktu yang tepat.
Baca SelengkapnyaMenurut Tiara, kepecayaan diri tinggi mampu menampilkan sisi terbaik dalam diri pribadi masing-masing.
Baca SelengkapnyaHasil sidak terungkap terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.
Baca SelengkapnyaIndikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca SelengkapnyaDi tengah ketidakpastian ini, kebijakan di Indonesia harus lebih cepat.
Baca Selengkapnya