Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Musim kemarau tak kunjung berhenti, petani jagung merugi

Musim kemarau tak kunjung berhenti, petani jagung merugi jagung. shutterstock

Merdeka.com - Petani jagung di sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung merugi akibat musim kemarau yang berlangsung lama dan hujan yang tidak kunjung turun. Sejumlah petani di Lampung Timur, mengakui akibat kemarau ini berdampak tidak hanya bagi para petani tanaman padi, tapi juga bagi petani jagung di sejumlah wilayah kabupaten itu.

Petani warga Desa Brajasakti Kecamatan Way Jepara, Sunarto (35), mengatakan musim kemarau yang berlangsung lama membuat hasil panen jagung miliknya menurun drastis. Dia menuturkan, dengan lahan seperempat hektare yang dimilikinya hanya bisa memanen 7-8 kuintal jagung kering di musim kemarau ini.

"Hasil panen itu menurun akibat minim curah hujan yang turun, padahal dengan curah hujan yang cukup, biasanya saya dapat menghasilkan 1,5 ton jagung kering," ujarnya, seperti dilansir dari Antara, Minggu (27/9).

Dia menyatakan, saat ini harga komoditas jagung di daerahnya berkisar Rp 2.200 per kilogram.

Petani lain warga Desa Bandaragung Kecamatan Bandar Sribhawono, Suroto (55), menyatakan akibat musim kemarau ini para petani jagung di daerahnya mengalami gagal panen. Menurutnya, tidak turun hujan dalam waktu lama menjadi penyebab utamanya.

"Hujan yang tidak turun sejak tiga bulan yang lalu menjadi penyebab utama layu tanaman jagung ini, sehingga tidak ada harapan untuk panen," ujarnya.

Padahal menurutnya, para petani jagung itu telah mengeluarkan cukup banyak modal.

Suroto mengaku, pada lahan jagung miliknya seluas satu hektare tersebut telah mengeluarkan modal hampir Rp 4 juta. "Modal empat juta Rupiah itu sudah termasuk untuk pembelian bibit, pupuk, dan biaya pengerjaanya," katanya.

Dia menyiasati kerugian itu dengan menjual tanaman jagung layu kepada para pemilik hewan ternak sekitar yang dihargai Rp 2 juta per hektarenya sebagai pakan ternak.

Dia juga menyebutkan, petani jagung yang mengalami gagal panen tidak hanya terjadi di Kecamatan Bandar Sribhawono, tapi juga di Kecamatan Sekampung Udik terjadi hal serupa.

Saat ini, budidaya komoditas pertanian di Kabupaten Lampung Timur masih didominasi subsektor tanaman pangan, karena didukung kondisi lahan di daerah ini.

Usaha budidaya tanaman pangan yang paling banyak di daerah ini, di antaranya komoditas jagung, padi, singkong, dan kedelai. Sedangkan yang lain untuk budidaya tanaman hortikultura, perkebunan, dan jenis usaha pertanian lainnya.

Empat komoditas tanaman pangan itu merupakan penyumbang terbesar persediaan pangan di Kabupaten Lampung Timur, dengan produksi jagung sebanyak 418.728 ton/tahun, padi sebesar 191 ribu ton/tahun, singkong sebesar 659.194 ton/tahun, dan kedelai 1.249,2 ton/tahun.

Sedangkan luas areal pertanamannnya, jagung seluas 116.643 ha, padi seluas 82.365 ha, singkong seluas 34.601 ha, dan kedelai mencapai seluas 1.041,03 ha.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya
Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah
Tak Punya Lahan dan Hanya Modal Rp2 Juta, Pria Magelang Ini Sukses Bertani Pepaya Hasilnya Bisa Buat Beli Mobil dan Umrah

Sebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.

Baca Selengkapnya
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.

Baca Selengkapnya
Kejari Serang Hentikan Penuntutan Kasus Pengembala Ternak Jadi Tersangka karena Lawan Pencuri
Kejari Serang Hentikan Penuntutan Kasus Pengembala Ternak Jadi Tersangka karena Lawan Pencuri

Kejari Serang menyatakan kasus Muhyani tidak layak untuk dilimpahkan ke pengadilan pengembala ternak itu melakukan pembelaan terpaksa.

Baca Selengkapnya
Mentan Pastikan Tambah Pupuk Subsidi Untuk Jagung dan Padi
Mentan Pastikan Tambah Pupuk Subsidi Untuk Jagung dan Padi

Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit
Pensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit

Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.

Baca Selengkapnya