Musim hujan, Sido Muncul jamin pasokan bahan baku jamu lancar
Merdeka.com - Menjelang akhir tahun, kondisi cuaca semakin tidak dapat diprediksi. Meski demikian PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mengaku tidak berpengaruh terhadap bahan baku produksi jamu perseroan.
Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, perseroan juga telah menerapkan manajemen risiko yang ketat sehingga baik secara kualitas maupun kuantitas bahan baku tetap akan terpenuhi.
"Perusahaan sudah memiliki risk management, kita punya rencana penambahan persediaan stok. Kalau musim tanam terganggu kita masih punya stok. Jadi kita tidak akan kekurangan bahan baku," turur Irwan di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (18/11).
Direktur keuangan Sido Muncul Revi Firmansjah mengatakan, hal ini disebabkan oleh penerapan strategi penanaman yang terstruktur. Dengan demikian penanaman tanaman herbal sebagai bahan baku produk tidak terpengaruh musim dan cuaca.
"Tanaman kami tidak terpengaruh cuaca, karena kita melakukan penanaman di sela-sela lahan perhutani. Kita juga bekerja sama dengan 108 kelompok tani, jadi untuk bahan baku kita tidak akan terkendala cuaca," ungkap Revi.
Malah, perseroan berencana memperbesar kapasitas pabrik, khususnya pabrik Tolak Angin. "Sekarang kapasitas masih 70 juta sachet per bulan, nantinya akan jadi sekitar 150 juta per bulan. Tapi itu bertahap," tutup Revi.
Sido Muncul baru saja menjadi perusahaan jamu pertama yang bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebesar 10 persen atau sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham baru dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Diharapkan, perusahaan ini bisa meraup Rp 810 miliar hingga Rp 980 miliar.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaHanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan
Ia memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaPengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi
Pengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.
Baca SelengkapnyaPLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca Selengkapnya