Mulai Mengerucut, Saham Bandara Kertajati Kemungkinan Dijual ke India
Merdeka.com - Pemerintah terus melakukan upaya penyelamatan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati. Salah satunya adalah dengan menawarkan saham kepada perusahaan asing agar kinerja bisnis bisa membaik.
VP of ICT and Corcomm BIJB Kertajati, Agus Sugeng Widodo mengungkapkan bahwa penawaran sudah disampaikan kepada perusahaan yang berbasis di India dan Arab Saudi. Meski begitu, proses negosiasi belum rampung.
"Kemungkinan mengerucutnya ke India. Masih tahapan negosiasi dan masih melakukan pembicaraan," ujar dia, Rabu (25/1).
Selain negosiasi, ada beberapa tahapan yang membutuhkan waktu, seperti menentukan regulasi antar negara. Kemudian membahas dari sisi rencana bisnis yang akan dilakukan agar BIJB bisa membaik.
Penawaran saham kepada investor merupakan hal yang wajar dalam bisnis, karena berkaitan dengan pengembangan berbagai sektor. Beberapa hal yang dijaga adalah kepemilikan saham mayoritas.
Artinya, pemegang utama dari Bandar Udara Kertajati tetap Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau PT BIJB. Penjualan saham ke perusahaan asing tidak boleh diatas dari 51 persen.
"Jabar tetap mempunyai kewenangan pemenangan saham yang lebih besar," kata dia.
Rencana ini sudah melalui beragam diskusi dan pembahasan yang panjang. Selain untuk pengembangan bisnis, nantinya penggunaan dana segar digunakan untuk hal yang penting, seperti membayar utang selama pembangunan awal bandara.
"Jadi menurut saya satu-satunya jalan adalah investor kita undang untuk sebagian peminjam atau perbankan. Jadi manajemen itu fokus untuk pengembangan ini," tegas dia.
Pembahasan mengenai BIJB ini pun sudah disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia menyebut perusahaan asal India dan Arab Saudi tertarik untuk berinvestasi di BIJB Kertajati.
Budi Karya mengatakan, adanya investasi ini bakal mengembangkan untuk mengangkut kargo dan juga menjadi pusat bengkel maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat.
"Presiden sangat setuju juga Kertajati bisa jadi MRO dan juga untuk kargo karena dekat Patimban," ungkap Budi Karya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (27/12).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS Ungkap Pejabat Indonesia Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Kementerian Kelautan dan Perikanan Jawab Begini
SAP melalui agen-agen tertentu terlibat dalam skema untuk menyuap pejabat Indonesia guna mendapatkan keuntungan bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024
Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaJalur Kereta Api Solo-Yogyakarta Ternyata Jadi Pertama di Indonesia, Dibangun Tahun 1864
Pemerintah VOC, kongsi dagang Hindia-Belanda, membangun sarana kereta api untuk pengiriman hasil tani yang kemudian akan diperdagangkan.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaEmpat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca Selengkapnya