Merdeka.com - Selama ini masyarakat pengguna angkutan pesawat terbang diwajibkan membayar airport tax yang terpisah dengan pembayaran tiket pesawat. Namun mulai bulan depan, pembayaran airport tax akan digabung dengan harga tiket pesawat.

Menteri BUMN Dahlan Iskan kembali menyampaikan komitmennya menghilangkan sistem primitif dalam pembayaran airport tax. Terhitung mulai 1 September, masyarakat yang menggunakan transportasi udara tidak perlu repot antre membayar airport tax.

"Mulai 1 September airport tax diubah. Jadi nanti jadi satu sama tiket. Kalau sekarang kan sistem airport taxnya masih primitif," ujar Dahlan saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta (23/8).

Pemberlakuan penggabungan airport tax dan tiket pesawat ini akan dimulai oleh maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia.

Rencana menyatukan pembayaran biaya pelayanan jasa penerbangan (PJP2U) atau passenger service charge (PSC) atau yang lebih dikenal dengan istilah airport tax, bersama dengan pembayaran tiket pesawat memang belum dilakukan. Namun, pemerintah optimis penerapannya akan sangat efektif memangkas antrean panjang yang selalu terlihat di bandara.

Dahlan sangat percaya diri dengan kebijakan 'menghilangkan' airport tax. Dahlan meyakini, kebijakan ini akan mengurangi antrean hingga 50 persen. Titik-titik antrean di bandara akan terurai. Calon penumpang juga diyakini akan diuntungkan karena tidak perlu mengantre panjang.

Saat ini, jika seorang penumpang ingin melakukan penerbangan, setidaknya harus melewati 3 antrean, yaitu antrean scan barang, antrean chek in, serta antrean pembayaran passenger service charge atau airport tax.