Merdeka.com - Mudik alias pulang ke kampung halaman sudah menjadi tradisi sekaligus budaya masyarakat Indonesia. Kehangatan silaturahmi dan merayakan hari kemenangan bersama keluarga tercinta jadi alasan masyarakat rela menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer menuju kampung halaman.

Kesibukan selalu terlihat jelang mudik mengingat banyak hal harus disiapkan. Bagi yang mudik menggunakan angkutan umum, harus jauh-jauh hari mengamankan tiket mudik yang selalu habis tak tersisa. Sementara bagi mereka yang memilih mudik menggunakan kendaraan pribadi, harus dipastikan semua persiapan matang baik dari sisi kendaraan maupun dana.

Bagi masyarakat berpenghasilan "pas-pasan", tidak menutup kemungkinan menggunakan kendaraan pribadi, dalam hal ini mobil, untuk pulang ke kampungnya. Ini semakin dimudahkan dengan menjamurnya bisnis rental atau sewa mobil.

Ditinjau dari sudut pandang bisnis, mudik menjadi musim panen bagi pebisnis penyewaan mobil. Momen ini membuka kesempatan para pengusaha mencari untung sebesar-besarnya.

Pelaku bisnis penyewaan mobil yakin keuntungan bisnis mereka bakal lebih besar dibanding hari biasa. Riana, pegawai di rental mobil Hadi Rent Car mengakui, musim mudik selalu ditunggu para pengusaha mobil rental. Wajar saja mengingat omzet yang didulang bakal melesat.

Perebutan mobil sewaan sudah terlihat jauh hari sebelum Lebaran. "Sudah ada yang menyewa mobil untuk Lebaran dari puasa hari pertama," kata Riana di merdeka.com, Senin (6/7).

Wajar jika saat ini atau kurang dari dua pekan Lebaran, banyak pengusaha rental mobil kehabisan armada. Kalaupun masih ada mobil yang standby, jumlahnya tidak banyak jika dibandingkan hari biasa. Jenisnya pun terbatas.

Dari total yang sudah dipastikan disewa, kata Riana, kebanyakan masyarakat memilih jenis mobil minibus. Alasannya logis mempertimbangkan kapasitas kendaraan agar bisa memboyong seluruh keluarganya hingga kampung halaman. Tidak heran mobil jenis ini jadi rebutan konsumen.

Konsumen yang sudah tidak kebagian mobil jenis minibus akhirnya harus puas dengan jenis lain yang maish tersedia. "Kalau (mobil yang sudah dipesan) sudah sampai 60 persen. Ya sisa lima mobil lagi," katanya.

Kebanyakan penyewa mobil kecenderungannya berasal dari karyawan swasta dibanding Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebab, karyawan swasta lebih fleksibel dalam hal waktu mudik dibanding PNS.

"PNS kan liburnya baru tiga hari sebelum selebaran, jadinya sulit juga untuk sewa," terangnya.