Merdeka.com - Kelas menengah Indonesia berdasarkan catatan World Economic Forum berjumlah 45 juta jiwa. Sebanyak 30 persen dari populasi itu adalah kelompok usia muda, tepatnya di bawah 30 tahun.

Tidak heran banyak pengunjung Indonesia International Motor Show(IIMS) yang masih muda. Banyak pria hadir ditemani istri dan anak yang masih balita. Salah satunya adalah Joko. Warga Rawamangun ini menghadiri IIMS 2012 dengan tujuan mengganti mobil station wagon tuanya dengan yang lebih baru. Niatnya semakin bulat setelah mendengar informasi Toyota Agya dan Daihatsu Ayla yang dihadirkan untuk menjawab kebutuhan pasar.

Salah satu kebutuhannya adalah memiliki mobil yang irit bahan bakar. "Jika hari kerja saya ke kantor, kalau akhir pekan pengen jalan-jalan, jadinya ingin yang irit bahan bakar," katanya disela-sela pameran IIMS 2012, Jumat (21/9).

Dia tidak mempermasalahkan bentuk dan tampilan Agya dan Ayla yang kecil. Bagi Joko, era mobil keluarga yang bisa mengangkut banyak penumpang seperti generasi Kijang sudah selesai. Apalagi untuk pekerja muda sepertinya yang tinggal di Jakarta. "Parkir di Jakarta sempit, masa cari mobil gede-gede, kalau anak tambah besar nanti ya tambah (mobil) lagi," katanya.

Taufik, pegawai swasta asal Cipete, memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Dia sependapat jika mobil ideal di Indonesia tetaplah yang irit bahan bakar. Namun pria yang telah memiliki dua mobil ini, fanatik dengan kendaraan berbahan bakar solar. "Saya lebih suka diesel, sudah pasti irit, mobil yang tahun lalu saya beli (KIA) Santa Fe juga diesel," ujarnya.

Dari pantauan merdeka.com, Daihatsu Ayla dan saudara kembarnya Toyota Agya menjadi primadona keluarga muda yang hadir di gelaran IIMS tahun ini. Petugas penjualan sampai kelabakan melayani pertanyaan tentang mobil itu.

Salah satu petugas penjualan di stan Toyota, Nirwan mengaku, rata-rata konsumen keluarga menanyakan soal konsumsi bahan bakar. "Banyak yang tanya, iritnya seberapa, padahal spesifikasi teknis kita juga belum tahu," kata dia.